JAKARTA – Setiap grup pada simulasi Piala Thomas dan Uber yang dilakukan PBSI memiliki kualitas setara. Grup harimau, misalnya. Grup tersebut memang didominasi pemain muda. Namun, di grup itu juga bercokol pasangan ganda nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukomuljo.
Di tunggal, terdapat nama Chico Aura Dwi Wardoyo, Firman Abdul Kholik, dan Christian Adinata. Satu ganda lainnya merupakan pasangan baru, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Amri Syahnawi. Wahyu dipasangkan dengan Amri setelah pasangan sebelumnya, Ade Yusuf Santoso, memilih untuk mengundurkan diri dari Pelatnas Cipayung.
Pelatih ganda Putra Herry Iman Pierngadi menuturkan, ajang tersebut menjadi debut bagi Wahyu/Amri sebagai pasangan. Meski baru berlatih beberapa pekan, pelatih berjuluk Naga Api itu berharap keduanya bisa klop. ”Karakter permainan keduanya berbeda ya,” ujar Herry.
Banyaknya pemain muda dan pasangan baru di satu grup menjadi tantangan tersendiri bagi The Minions untuk merebut juara. Tentu tidak mudah bagi Minions merebut juara. Sebab, pasangan itu bakal head-to-head dengan tiga pasangan yang juga memiliki kualitas mumpuni di tiga grup lain. Yakni, melawan Fajar Alfian/Rian Ardianto (rajawali), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (banteng), dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (garuda).
Selain harus menang melawan tiga pasangan tersebut, mereka berharap anggota grup bisa menyumbang poin. Christian Adinata yang menjadi tunggal ketiga di grup itu menyebutkan, dirinya tidak punya beban berada segrup dengan The Minions. ”Kalau dilihat dari lawan-lawannya juga semua cukup merata,” kata Christian.
Menurut dia, di kejuaraan beregu tidak ada yang tidak mungkin. Peluang sekecil apa pun bisa membuat hasil berbeda. ”Saya sendiri fokusnya kasih yang terbaik saja untuk tim,” tuturnmya.
Sebagai tunggal terakhir, dia akan head-to-head dengan Bobby Setiabudi, Syabda Perkasa Belawa, dan Yonathan Ramlie. ”Kami sudah sama-sama tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing,” jelasnya.
Christian menyebutkan, persiapan mengikuti kejuaraan itu lebih difokuskan pada mental dan pikiran. ”Karena ini kan pertandingan beregu yang tekanannya berbeda dengan individu. Jadi, mental yang berperan paling penting,” pungkasnya. (jpc/rus)