NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mencak-mencak mengetahui adanya tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang bisa masuk ke wilayah Bandung Barat saat pandemi Covid-19.
Hal tersebut berasal setelah seorang pekerja asal Tiongkok yang tewas akibat kecelakaan kerja di area proyek trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Korban diketahui baru dua minggu bekerja di proyek tersebut.
”Jangan lah! Pekerja dari luar jangan dulu masuk (KBB). Kita aja yang di sini harus hati-hati apalagi datang tenaga kerja asing lagi,” kata Umbara, Kamis (20/8).
Umbara menyatakan, Pemerintah Daerah Bandung Barat sama sekali tidak menerima laporan adanya TKA baru. Jumlah TKA yang tercatat di Disnakertrans KBB masih sama dengan jumlah TKA sebelum ada pandemi Covid-19.
”Dinas Tenaga Kerja harus teliti. Jangan ada penambahan dulu. Gak ada laporan ke Pemda. Kalau ada penambahan, Pemda pasti akan menolak,” jelasnya.
Bukan tanpa alasan Bupati naik pitam. Umbara khawatir, hadirnya TKA baru ke Bandung Barat malah berdampak buruk pada perkembangan Covid-19 di KBB. Menurutnya, Pemda KBB sudah berusaha semaksimal mungkin agar zona KBB berubah dari biru ke zona hijau.
”Takutnya nanti malah ada klaster baru lagi. Sekarang kita kan gak punya klaster. Harusnya tidak ada pekerja asing yang masuk ke Bandung Barat,” kata Umbara.
Dihubungi terpisah, Humas PT KCIC, Deny Yusdiana mengatakan, pihaknya belum tahu kapan masuknya pekerja asal Tiongkok itu datang. Deny menyampaikan, pengadaan tenaga kerja itu urusan kontraktor dalam hal ini PT China Railway Engineering Corporation (CREC).
”Terkait ini saya belum punya datanya. Baiknya (tanyakan) ke pihak kontraktor kang,” kata Deny.
Sementara terkait adanya kecelakaan kerja, PT KCIC saat ini masih melakukan investigasi atas kecelakaan kerja proyek KCJB di area Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, KBB. Kecelakaan itu terjadi saat pekerja tengah melakukan pengecekan pier struktur eleveted.
”KCIC akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menginvestigasi masalah ini. KCIC memastikan bahwa segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB senantiasa mengimplementasikan aspek Safety, Security, Health and Environment (SSHE) disetiap aktivitas kerja,” pungkasnya. (mg6/rus)