JAKARTA-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Muhammad Anis Matta menyampaikan ucapan selamat secara khusus kepada Fahri Hamzah. Pasalnya, sang waketum itu baru saja diganjar penghargaan bintang tanda jasa Mahaputra Nararya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Kamis (13/8).
“Secara khusus saya ingin memberi selamat pada sahabat saya Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Tak sedikit yang bertanya, tukang kritik kok diberi Bintang Jasa? ” kata Anis dalam keteranganya, dilansir dari JawaPos.com, Jumat (14/8).
Menurut Anis Matta, semua pihak perlu belajar untuk memisahkan antara negara dan pemerintahan. Antara kehidupan bernegara dan kehidupan berpolitik. Pemerintahan datang silih berganti, sementara negara akan tetap ada. Kehidupan politik penuh kompetisi, dan kehidupan bernegara butuh kolaborasi untuk kebaikan bersama.
“Kritik adalah bentuk pertanggungjawaban warga negara. Apalagi, Fahri dan Fadli pernah mendapat amanah mewakili rakyat di DPR dan menjadi Pimpinan DPR,” katanya.
Ia menilai, negara dan demokrasi hanya bisa tegak dengan checks and balances, salah satunya melalui kritik. “Hal ini adalah pelajaran penting tentang kedewasaan politik dan bernegara,” katanya.
Anis Matta menegaskan, pemberiaan penghargaan Bintang Jasa kepada Fahri Hamzah dan Fadli Zon, bukan merupakan sogokan dari Presiden Jokowi kepada mereka agar tidak bersikap kritis lagi kepada pemerintah.
“Itu bukan sogokan untuk diam. Itu apresiasi presiden atas pengabdian beliau,” tegas Anis Matta.
Penghargaan Bintang Jasa tersebut diberikan juga bukan semata-mata sikap kritis Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Melainkan, sikap negarawan yang ditonjolkan mantan pimpinan DPR RI tersebut dalam menyikapi sejumlah kebijakan pemerintah.
“Sikap kritis itu, tanggung jawab sebagai warga negara kepada bangsa dan manusia kepada Allah. Jadi, itu tidak ada hubungannya dengan penghargaan. Beliau itu negarawan, tahu apa yang harus dilakukan kepada negara,” katanya.
Sebagai Ketua Umum Partai Gelora Anis pun menegaskan tidak akan melarang Fahri untuk tetap menjaga sikap kritisnya terhadap sejumlah kebijakan pemerintah. “Insya Allah enggak akan larang,” tandasnya.
Ia menambahkan, selain kebanggaan, penganugerahan Bintang Jasa tahun ini, membawa keharuan karena ada sejumlah dokter dan tenaga kesehatan yang wafat dalam perjuangan mengatasi pandemi virus Korona (Covid-19) pada saat ini. (bbs/tur)