Sementara itu, Kemenag menyiapkan dua opsi untuk penyelenggaraan haji tahun depan yakni opsi normal dan opsi haji masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Opsi ini juga berdampak kepada besaran Biaya Perjalanan ibadah Haji (Bipih) yang bisa melonjak akibat ibadah haji masih dalam kondisi pandemi.
Sementara itu, Ketua FKS Patuh Jabar, Wawan R. Misbach berkomitmen untuk memproritaskan pemberangkatan jemaah Umroh yang tertunda gara-gara pandemi Covid-19.
Salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah bekerjasama dengan maskapai Garuda Indonesia untuk menyediakan penerbangan khusus Umroh yang berangkat dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka satu minggu satu sekali.
Meski begitu, realisasinya masih harus menunggu kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan Umroh pada tahun ini.
“Dari informasi sementara yang diterima. Pemerintah Arab Saudi akan menormalkan kembali penerbangan internasional mulai 1 Septermber 2020. Kendati demikian, belum ada kebijakan spesifik terkait penyelenggaraan Umroh. Kami masih menunggu,” pungkasnya. (mg1/yan)