Sementara persiapan tim piala Uber, selama 10 tahun terakhir capaian terbesar tim Uber hanya pada babak perempat final. Kali terakhir mereka mencapai babak semifinal pada edisi 2010. Pada 2018 tim terhenti pada perempat final setelah kalah oleh Thailand.
Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti menampik bahwa pihaknya pesimistis dengan peluang skuad Uber. Meski dia mengakui, dalam 10 tahun terakhir tidak banyak berubah. ”Saya selalu realistis ngomongnya. Sekarang ranking kami dibanding negara lain ya kalah,” kata peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Sebagai eks pemain yang pernah memenangi Piala Uber 2 kali (1994 dan 1996), Susy mengatakan, target delapan besar sudah realistis. ”Kalau semifinal sudah bagus. Bisa dilihat. Kalau yang paham bulu tangkis, bisa lihat hitung-hitungannya. Kami masih kerja keras dua sampai empat tahun lagi,” pungkasnya. (jpc/rus)