CIMAHI – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cimahi bakal membuat kajian Feasibility Study (FS) perihal investasi di Kota Cimahi.
Hasil kajiannya akan memuat seputar seberapa besar Kota Cimahi untuk dijadikan tempat investasi para pemodal.
Seksi Pengendalian dan Pelaksanaan pada DPMPTSP Kota Cimahi, Irma Kumalasari mengatakan, awalnya kajian FS tersebut akan dibuat tahun ini. Namun batal sebab anggarannya terdampak refocusing dan realokasi untuk penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).
“Tadinya mau tahun ini, tapi anggarannya terkena untuk penanganan Covid-19. Insya Alloh tahun depan kita garap FS, seberapa layak sih berinvestasi di Cimahi,” kata Irma, Minggu (9/8).
Irma mengungkapkan, realisasi investasi di Kota Cimahi pada Semester I mencapai Rp 4,364 triliun lebih. Rinciannya, Triwulan I mencapai Rp 4 triliun. Sedangkan realisasi investasi pada Triwulan II hanya mencapai Rp 364,8 miliar.
“Penyumbang terbesarnya masih dari PT KCIC sebesar Rp 135 miliar. Kemudian PT Kahatek Rp 1,7 triliun,” terangnya.
Ia membeberkan, pada Triwulan I jumlah perusahaan yang melaporkan nilai investasinya memang hanya 57 perusahaan namun jumlahnya cukup besar. Sedangkan pada Triwulan II mencapai 76 perusahaan namun nilai investasinya kecil.
“Triwulan I itu kenapa besar, karena ada pengembangan dari PT Kahatek, ada perluasan kapasitas produksi. Kalau Triwulan II gak banyak pengerjaan fisik, hanya laporan rutin saja,” jelas Irma.
Ia berharap pada Semester II khususnya Triwulan III semakin banyak perusahaan yang melaporkan nilai investasinya. “Apalagi kan sekarang sudah masuk Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dimana geliat ekonomi mulai tumbuh,” ujar Irma.
Jika kajian FS sudah selesai, lanjut Irma, pihaknya berharap semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di Kota Cimahi. Meski lahan terbatas, kata Irma, Kota Cimahi masih memiliki daya tarik lainnya untuk dijadikan wilayah investasi.
Dengan semakin banyaknya invetasi, pihaknya juga berharap semakin banyak serapan tenaga kerja lokal asal Kota Cimahi. “Harapannya yang inves di Cimahi bawa pekerajnya orang Cimahi juga. Bukan dari liar,” tukasnya. (mg4/yan)