BANDUNG – Keberadaan anak jalan yang melakukan kegiatan mengamen di perempatan jalanan Kota Bandung kondisinya semakin marak. Namun, sejauh ini Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung seperti enggan bertindak.
Berdasarkan penelusuran Jabarekspres.com, anak-anak jalanan biasa mengamen pada jam-jam sibuk dan padat kendaraan di perempatan jalan-jalan protocol di antaranya Perempatan Jalan Jakarta (Bawah Jembatan Pelangi), Perempatan Jalan Riau-Laswi, Sekitar Taman Cikapayang Dago) dan lainnya.
Selain itu, berdasarkan pengakuan mereka, anak-anak tersebut disuruh ngamen oleh orang tuanya atau seseorang yang biasa disuruh.
’’Mereka itu biasanya disuruh mengamen oleh orang dewasa, para mereka biasanya mengawasi dari jauh,’’jelas Ujang salah seorang warga yang biasa berjualan di perempatan Jalan Laswi-Riau.
Menanggapi permasalahan ini, Kabid Pengendalian Data dan Informasi Dinsos Kota Bandung Susatyo Triwilop mengatakan, angka anak jalanan berasal dari luar kota bisa mencapai 70 persen.
“Kadang-kadang banyak dari luar kota, tapi kalau dari luar kota itu bisa angka 60-70 persen,” ujar Susatyo di Balai Kota Bandung, Selasa (28/7).
Susatyo beralasan, penanganan anak jalanan selama ini, terkesan sulit untuk dijangkau. Anak jalanan bermain kucing-kucingan dengan petugas pengamanan.
Dia beranggapan, anak-anak jalanan satu sisi terganggu ekonominya. Sehingga bukan dibiarkan, kita pun melakukan penjangkauan-penjangkauan.
Komentar