NGAMPRAH – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih belum mengizinkan madrasah mulai RA, MI, MTs, hingga MA menggelar sekolah tatap muka.
Hal tersebut menanggapi SK Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik Tahun 2020/2021 di masa pandemi Covid-19 bagi Madrasah yang berada di zona hijau dapat melakukan pembelajaran tatap muka.
Kepala Kemenag KBB, Sanukri mengungkapkan meskipun SK Bersama 4 Menteri sudah diterbitkan dan mengatur izin sekolah tatap muka namun pihaknya enggan mengambil risiko memaksakan menggelar sekolah tatap muka.
”Sampai saat ini belum ada yang mengajukan sekolah belajar tatap muka. Dari syarat juga wilayah KBB masih masuk zona biru jadi belum bisa,” ujar Sanukri saat dihubungi, Senin (27/7).
Pihaknya kini masih menunggu perkembangan di lapangan sambil melihat perkembangan Covid-19. Sebab kasus Covid-19 di KBB masih fluktuatif. ”Apabila ingin belajar tatap muka harus memenuhi syarat, pertama harus zona hijau, kedua harus mendapatkan izin dari satgas Covid-19 satgas wilayah, ketiga harus mendapatkan izin dari Bupati atau Wali kota, keempat Madrasah harus siap melaksanakan protokol kesehatan. Saat ini, semuanya belum bisa kita penuhi,” jelasnya.
Namun syarat yang paling penting bagi sekolah jika ingin belajar tatap muka yakni arus ada persetejuan dari wali murid atau pihak orangtua siswa yang bersangkutan.
”Yang paling harus mendapatkan izin dari wali murid atau orangtua siswa. Apabila syarat empat poin itu semua ada, tapi satu poin soal izin dari orangtua tidak ada, kita tidak boleh memaksakan untuk belajar tatap muka karena menyangkut keselamatan anak mereka,” tuturnya.
Pihak Kemenag KBB saat ini justru fokus dalam penerapan pembelajaran secara daring dengan membentuk tim lapangan untuk memastikan pembelajaran daring selama pandemi Corona terlaksana.
”Fokus ke pembelajaran daring dulu saja. Kalau memang sudah ada arahan untuk memulai sekolah tatap muka, nanti akan kita bahas. Tapi sekarang kan pembelajaran daring yang terpenting,” akunya.
Pihaknya pun tidak akan terburu-buru untuk menjalankan balajar tatap muka jika kondisi di wilayah KBB masih masuk zona biru, lantaran menurutnya kesehatan para murid yang paling diutamakan.