Langkah Berani! DS Rela Hijrah ke PKB untuk Manggung di Pilkada 2020, Begini Pengakuannya

Pun dalam AD/ART. Disebutkan Yanto, jika anggota partai Golkar tercatat sebagai anggota partai lain maka secara otomatis diberhentikan secara tidak hormat.

“Sudah dianggap diberhentikan secara tidak hormat. Kalaupun nanti ada pleno: paling hanya untuk kepentingan administrasi saja,” sebutnya.

Merasa teman dekat. Yanto mengaku prihatin dengan keputusan Dadang Supriatna. Sebab, sikap tersebut dianggap terlalu ambisius ingin menjadi calon bupati bandung. Setelah kalah dalam penjaringan di partai golkar.

“Merasa prihatin terhadap sikap beliau yang terlalu ambisius. Sangat disayangkan dia tidak bisa menerima keputusan partai dan pernyataan yang dia tanda tangani sendiri saat penyampaian visi-misi,” katanya.

“Sebagai teman saya merasa bangga. Dia punya keberanian mencalonkan diri dari partai lain dengan segala konsekuensinya,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan berpindahnya Dadang ke partai lain, tidak akan mempengaruhi akar rumput partai tersebut. Dia pun yakin, setiap kader dan simpatisan partai Golkar sudah pandai menilai seseorang.

“Kami tidak khawatir kehilangan suara pada Pilkada nanti. Karena pengurus sampai akar rumput pun sudah paham bagaimana seharusnya mengambil sikap,” tutupnya.

Sementara itu, ketika dihubungi Jabar Ekspres Dadang Supriatna lebih memilih tidak banyak berbicara. Melalui pesan WhatApps, dia membenarkan telah mendapatkan kartu anggota dari Partai yang didirikan KH Abdulrahman Wahid (Gusdur)  itu.

’’Iya betul, tapi untuk lebih detailnya, nanti akan di gelar konferensi pers pekan depan,’’jawab Kang DS sapaan akrabnya. (mg1/yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan