LEMBANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan survei dan kajian lapangan terkait kebutuhan SD di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang.
Hal tersebut untuk memastikan kesiapan sarana prasarana serta keberadaan siswa, ketika SD baru dibangun di kawasan tersebut.
Kepala Bidang TK/SD Disdik KBB Asep Nirwan menyebutkan sudah memantau langsung ke lokasi. Kekurangan SD di sana akan menjadi prioritas agar jangan sampai siswa kesulitan untuk mendapatkan akses belajar.
“Kasi Sarana sudah diinstruksikan melakukan kajian, karena tahun ini sedang kondisi Covid-19, semoga tahun 2021 sudah ada keputusan untuk penanganannya,” kata Asep Jumat (24/7).
Disinggung soal pemekaran SD yang menjadi keinginan pihak desa, bisa dilakukan jika siswanya masih terbatas sehingga disiasati dengan pembukaan kelas jauh. Atau jika terkendala jarak jauh bisa diupayakan bantuan transportasinya.
“Selama ini usulan kelas baru atau sekolah baru kami selalu tampung berdasarkan proposal pengajuan dari teman-teman di lapangan. Kemudian kami ajukan untuk dapat bantuan baik ke pusat, provinsi, atau bisa ditangani oleh kabupaten,” sebutnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD KBB, Asep Sofyan ZA mengatakan, penanganan kekurangan SD harus jadi perhatian bukan hanya di Suntenjaya tapi juga seluruh wilayah KBB.
“Jadi jangan hanya di wilayah Suntenjaya saja, perlu dilakukan secara komprehensif karena wilayah KBB ini kan luas,” titurnya.
Pembenahan mulai dari sistem pembelajaran, infrastruktur, tenaga pengajar, dan hal lainnya harus juga jadi perhatian. Sebab persoalan saat ini sekolah di perkotaan adalah soal zonasi, lalu di pedesaan atau daerah perbatasan masalah geografis, transportasi, dan tenaga pengajar.
“Ini persoalan yang harus ditangani secara komprehensif dan lintas sektor. Tinggal urgensinya dipilah mana yang harus prioritas, saya kira kendala siswa yang akses belajarnya jauh di Suntenjaya Lembang itu harus jadi perhatian serius Dinas Pendidikan,” jelasnya. (mg6/yan)