SOREANG – Bupati Bandung Dadang M. Naser mengakui dari 270 Pemerintah Desa (Pemdes) 56 diantaranya sudah berpindah status menjadi desa mandiri. Menurutnya, sejak tahun 2019 lalu terus melakukan pembinaan. Sehingga 2020 mendapat predikat desa mandiri terbanyak di Jawa Barat.
Dadang M Naser menjelaskan, capaian tersebut telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021, sebanyak 43 Desa Mandiri. Ia menyebut, desa mandiri adalah desa yang mampu memaksimalkan potensi wilayah untuk kesejahteraan warganya.
[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]
”Ketercapaian ini merupakan bukti, bahwa ada progres dalam RPJMD Kabupaten Bandung,” kata Dadang pada acara Penandatangan Kesepakatan Penetapan Status Desa Melalui Indeks Desa Mandiri (IDM) di Rumah Jabatan Bupati Bandung, Soreang, Selasa (7/7).
Dadang menjelaskan, di periode pertama kepemimpinannya tahun 2011, Kabupaten Bandung hanya memiliki satu desa mandiri. ”Alhamdulillah menjelang akhir kepemimpinan saya, tidak ada lagi status desa sangat tertinggal dan tertinggal. Kini Kabupaten Bandung hanya memiliki 85 desa berkembang, 129 desa maju dan 56 desa mandiri,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya berharap para kepala desa (kades) agar terus meningkatkan status daerahnya. ”Masih banyak kades yang enggan meningkatkan status desanya, dengan alasan takut ada pengurangan bantuan anggaran. Oleh karena itu, ke depannya kami akan mencoba mengevaluasi progres anggaran Tahun 2021. Agar mereka termotivasi dan mau desanya menjadi desa mandiri,” tuturnya.
hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung, Tata Irawan menurutnya, masih banyak kades yang khawatir ketika meningkatkan status desanya.
”Yang mereka tahu, afirmasi hanya diperuntukkan bagi desa sangat tertinggal dan tertinggal. Padahal status desa mandiri, menjadi salah satu pertimbangan dalam mendapatkan bantuan. Contohnya bantuan Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara) dari Pemprov Jabar. Karena jumlah desa mandiri Kabupaten Bandung terbanyak, Alhamdulillah kita mendapat 14 unit maskara,” terangnya.
Menurut Tata, Selain terus berupaya menambah jumlah desa mandiri, kali ini pihaknya juga akan berusaha menjaga status desa mandiri yang ada dengan cara memberikan pemahaman terkait indikator sosial, ekonomi dan ekologi kepada para kades.