Warga Disiplin, Pelayanan Imunisasi Optimal

SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas kesehatan (Dinkes) menghentikan pelayanan imunisasi selama pandemi covid-19. Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), pelayanan tersebut kembali dibuka. Cuman, pelayanan dipusatkan di Rumah Sakit.

Hal tersebut dikatakan, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Bandung, Edi Kusno, menurutnya, semenjak ada Pepres Tentang darurat pandemi Covid 19, program imunasi ditunda sampai kondisi normal.

”Sesuai data yang dihimpun, sebagian besar pasien Covid 19 itu adalah anak dan lansia. Tetapi, di Kabupaten Bandung hingga saat ini tidak ada kasusnya. Sebab, hasil kajian epidemologinya relatif stabil,” kata Edi saat ditemui di ruang kerjanya di Soreang, Kamis (2/7).

Edi menjelaskan, awal Juni lalu melalui webinar Kemenkes menyampaikan program imunisasi harus tetap dilaksanakan. Namum, dalam pelayanannya harus menerapkan protokol kesehatan. Pada awalnya program tersebut, hanya boleh dilakukan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, praktek swasta atau puskesmas. Tetapi dengan ditetapkannya AKB masa pandemi covid-19, pelayanan imunisasi kembali dilakuka di Posyandu.

” Ya, pelaksanaan program imunisasi sudah dilakukan di Posyandu dan tidak ada kendala. Tetapi yang jadi kendala adalah kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. pada saat datang ke posyandu, masih banyak yang tidak menggunakan masker,” tuturnya.

Dengan demikian, pihaknya membuat kebijakan untuk mendapatkan pelayanan imunisasi. Maka masyarakat harus melakukan perjanjian terlebih dahulu. Jadi kalau misalnya ada 20 orang yang menjadi sasaran imunisasi, maka akan dibagi menjadi dua sesi. Sehingga bisa menerapkan protokol physical distancing. ”Pemberian Imunisasi sangat penting, pasalnya ada beberapa penyakit yang dapat dicegah diantaranya HB0, Hepatitis. Sedangkan untuk bayi yang baru lahir kurang 24 jam, polio, difteri dan pertusis, campak dan rubella,” pungkasnya.(yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan