BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meminta Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) mempercepat penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) tahap 2 dan 3. Hal tersebut agar bisa merangsang ekonomi kembali tumbuh.
”Sampai hari ini sudah masuk tahap tiga berjalan dan sudah 70 persen. Saya minta penyaluran ini didorong terus agar tidak terlalu lama. Karena mereka sangat membutuhkan,” ucap Oded, di Kantor Dinsosnangkis, Jalan Babakan Karet, Rabu (1/7).
Dia mengaku sengaja mendatangi Kantor Dinsosnangkis untuk memotivasi para petugas agar lebih gesit. Dalam kesempatan itu, Oded juga mengingatkan warga, meski Kota Bandung sudah menerapkan pola Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), namun program JPS ini tetap harus segera terdistribusikan.
”Ini karena perekonomian masyarakat masih belum stabil,” tegasnya.
Menurutnya, kunci penting dari penyaluran JPS ini yakni keakuratan data.
”Modal utama, harus punya data masyarakat miskin. Kalau bisa harus sekomprehensif mungkin. Kalau kita punya data lengkap itu lebih enak. Misalkan saat evaluasi satu tahun itu lebih mudah. Kalau tidak ada data, kita bingung karena tidak ada patokan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinsosnangkis, Tono Rusdiantono mengungkapkan untuk penyaluran bantuan JPS tahap dua dan tiga akan dikebut paling lambat selesai pada akhir Juli ini.
Dia mengaku, hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat kewilayahan, PT. POS dan BJB untuk mempercepat pendistribusian.
”Total bansos tahap satu sekitar 93 persen. Tahap dua dan tiga sudah 70 persen. Jadi jumlahnya sekitar 45.000 penerima. Tahap dua dan tiga sisanya akhir bulan ini selesai,” jelasnya.
Tono memastikan penyaluran JPS tahap dua dan tiga ini bisa lebih cepat. Hal itu karena sebagian besar data sudah diperbaharui.
”Penyempurnannya karena ada yang meninggal, ada yang dobel, ada juga yang namanya tidak jelas dan alamatnya. Kita kembalikan kemudian diberikan kepada Kasi Kesos dan baru kita kirim lagi melalui distribusi pos ataupun melalui BJB,” katanya.(rls/ziz)