BANDUNG-Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menerima ratusan aduan dari masyarakat baik yang bersifat ringan maupun berat.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P3TK) Disdik Kota Bandung Edy Suparjoto megatakan, sejak jalur zonasi murni mulai dibuka pada 22 Juni 2020 lalu, pihaknya telah menerima sekira 600 pengaduan.
[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]
“Kita telah terima sebanyak kisaran 500 sampai 600 aduan dari masyarakat, ada aduannya bersifat ringan, sedang dan berat. Yang berat ini perlu ditindaklanjuti,” kata Edy kepada Jabar Eksres saat dihubungi, di Kantor Disdik Kota Bandung, Senin (29/06)
Jenis aduan tersebut kata Edy, didominasi minimnya informasi yang didapat masyarakat mengenai PPDB online.
“Masyarakat belum banyak menerima informasi tata cara pendaftaran misalnya kapan pendaftaran zonasi murni dimulai itu dan lain-lain,” ungkap Edy.
Tak hanya itu, pihaknya kata Edy, juga menerima laporan masyarakat yang dianggap berat. Laporan yang dimaksud, di mana pada saat pendaftaran berlangsung terjadi kesalahan dalam mengimput data pendatar, oleh pihak sekolah.
“Ada yang salah data, intinya banyak yang salah pilihan, salah memasukan jalur, memasukan pilihan sekolah,” sebutnya.
Jenis kesalahan ini misalnya ketidak cocokan dokumen data dalam menentukan titik koordinat, ada juga kesalahan nomor pada KK dan Akte Kelahiran.
Edy menjelaskan, pihaknya akan melakukan verifikasi dan divalidasi terhadap aduan warga itu. Meski begitu, pihaknya kata Edy, tak bisa menjamin apakah siswa tersebut lantas diloloskan setelah dilakukan verifikasi.
“Tidak juga kita loloskan, tidak semerta-merta ketika telah diadukan semua akan lolos, kita akan tetap terima aduan itu, nanti ada tahap verifikasi dan validasi, kita tindaklanjuti bagi aduan yang berat, kita analisa kita identifikasi kesalahannya di mana, dan harus bagaimana nanti tentunya sesuai dengan juknis yang ada, kita sesuaikan dengan regulatif saja,” rincinya.
Untuk, tahap pengaduan ini, Edy meminta kepada warga untuk menyampaikan aspirasinya melalui tiga kanal yang telah disediakan. Hal itu kata dia, tetap untuk menghindari kerumunan.
“Saya menyarankan untuk warga tidak perlu khawatir karena, setelah jalur zonasi murni usai, anak-anak yang terseleksi akan didaftar ke sekolah swasta,” pungkasnya. (mg2/tur)