SOREANG – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser menegaskan, pihaknya tidak akan menutup aktivitas pasar tradisional, meskipun ditemukan hasil positif dalam rapid test dan swab di kawasan tersebut.
”Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada yang positif, yang reaktif ada. Tapi reaktif rapid itu belum tentu positif,” kata Dadang Naser, saat melakukan pemantauan pelaksanaan Rapid Test di Pasar Soreang, Kamis (18/6).
Menurutnya, setelah hasil swab positif hasilnya baru 80 persen mendekati positif. Kalaupun ada hasil positif, dia meminta agar jangan pasarnya yang ditutup tapi orangnya saja yang diisolasi dan dilarang berjualan.
”Toko (lapak) mana yang kena, di situ kita akan tes secara serentak,” ujarnya.
Sepanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bandung, pihaknya tidak pernah menutup aktivitas pasar.
”Kita hanya atur jam operasionalnya saja. Perekonomian pasar harus tetap berjalan. Ya, mudah-mudahan tidak ada hasil tes yang positif,” tuturnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, pelaksanaan rapid test dan swab telah dilakukan kepada para pedagang di lima pasar di Kabupaten Bandung. Sebelumnya kegiatan yang sama telah dilakukan di Pasar Baleendah, Majalaya, Banjaran dan Pasar Ciwidey.
Selain pasar, pihaknya, melalui gugus tugas akan terus mencari potensi-potensi penyebaran pandemi global tersebut. Antara lain di rumah ibadah, pertokoan, perkantoran maupun pusat perbelanjaan.
”Ini kami lakukan untuk mencegah timbulnya klaster baru covid-19, di kawasan yang berpotensi adanya kerumunan yang bisa memicu penularan virus. Selain itu juga, tes dilakukan untuk memantau peta sebarannya. Alhamdulillah, sebaran di Kabupaten Bandung hanya 0,6 persen dari jumlah penduduk 3,7 juta jiwa, atau terkecil kedua di Jawa Barat,” jelasnya.
Dia kembali mengingatkan, menjelang masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), masyarakat tidak salah pemahaman. Sebab, terang Dadang, AKB bukan kembali hidup normal seperti sebelum ada wabah. Namun, tetap menjalankan aktivitas seperti biasa dengan tetap meningkatkan, penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
”Warga harus bermasker, satu orang minimal bawa dua masker, rajin ctps (cuci tangan pakai sabun) dan jaga jarak interaksi sosial, itu kuncinya,” paparnya.