BANDUNG – Agar penyerapan anggaran korona bisa tepat sasaran, PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) menyerukan agar anggota fraksi baik di provinsi dan kabupaten/kota mengawal penggunaan di lapangan.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar, Ketut Sustiawan menjelaskan, kucuran APBD yang semula direncanakan untuk tangani Covid-19 di Jawa Barat sebesar Rp 7,9 triliun ditengarai telah mengalami perubahan.
“Dengan anggaran penanganan Covid-19 yang sangat besar ini, maka seluruh anggota fraksi PDI P harus turut mengawasi terkait anggaran komprehensif. Sehingga penggunaannya juga bisa tepat sasaran,” ujar Ketut dalam keterangannya yang diterima Rabu (10/6).
Ketut juga meminta anggota Fraksi PDIP di berbagai tingkatan memastikan dana yang dikucurkan dari APBD itu tepat sasaran dan segera melapor kepada pimpinan partai bila ada indikasi penyalah gunaan anggaran.
“Anggota fraksi harus melapor pimpinan partai soal transparansi penggunaan anggaran penanganan Covid-19 ini. Karena anggarannya sangat besar, harus jelas peruntukan karna ini uang rakyat,” tegasnya.
Menurutnya PDI Perjuangan Jabar terus konsisten berperan serta dalam penanganan Covid-19. Hingga saat ini, kata dia, partai terus bergerak bergotong royong melalui program Selasa Jumat Peduli (Sejuli).
“PDI P Jabar telah me-launching Warung Gotong Royong di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung yakni pengadaan paket sembako murah untuk warga miskin dan hampir miskin disubsidi partai,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan, angka reproduksi efektif (Rt) di Jabar terus mengalami penuruan. Sebelumnya, Rt Jabar berada di angkat 0,97, saat ini menjadi 0,67. Hal itu memperlihatkan sebaran COVID-19 di Jabar terkendali.
“Sebelumnya, (Rt di Jabar) 0,97 sekarang sudah turun lagi menjadi 0,67. Sebelumnya, sempat di angka satu, lalu saat persiapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) 0,97 dan sekarang di 0,67,” kata Emil –sapaan Ridwan Kamil—belum lama ini.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar mengukur angka reproduksi efektif (Rt) dengan pemodelan SimcovID (Simulasi dan Pemodelan COVID-19 Indonesia) berdasarkan metode Kalman Filter yang merupakan perpanjangan dari metode Bayesian Sequential.
SimcovID sendiri merupakan tim gabungan yang terdiri dari peneliti berbagai perguruan tinggi, seperti ITB, Universitas Padjadjaran, YGM, UGM, ITS, UB, dan Undana, dan peneliti perguruan tinggi luar negeri, yakni Essex & Khalifa University, University of Southern Denmark, dan Oxford University.