PADALARANG – Volume kendaraan di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dari arah Cianjur maupun Purwakarta yang akan masuk ke Gerbang Tol Padalarang mengalami penurunan di hari terakhir Operasi Ketupat Lodaya 2020.
Para pengemudi juga rata-rata telah tertib memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini, seperti penggunaan masker serta penumpang tidak lebih dari 50 persen.
“Operasi Ketupat Lodaya di masa pandemi Covid-19 sudah berakhir namun kita belum tahu apakah diperpanjang atau tidak, sejauh ini keluar masuk kendaraan di perbatasan KBB dan Cimahi sudah berkurang drastis jika dibandingkan beberapa hari sebelum dan sesudah lebaran kemarin,” ungkap Kapolres Cimahi, AKBP M. Yoris Maulana Yusuf Marzuki, Minggu (7/6).
Yoris mengatakan, kondisi arus lalulintas terpantau normal dan tidak ada kendaraan yang diputarbalikkan. Meskipun ada kendaraan bukan pelat nomor Bandung Raya, namun rata-rata sudah tinggal lama di Bandung Raya.
“Tidak ada kejadian yang menonjol di wilayah hukum Polres Cimahi dan sebagian besar telah memahami bagaimana cara menghindari Covid-19. Kebanyakan yang pelat nomor kendaraannya B, F, Z, atau T juga sudah tinggal lama di sini, dibuktikan dengan KTP,” bebernya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan penyekatan gerang Tol di wilayah hukum Polres Cimahi selama ini dapat mengurangi dan mewaspadai penyebaran Covid-19.
“Semoga dengan kegiatan ini biasa menurunkan angka penyakit Covid-19 terutama di wilayah hukum Polres Cimahi,” ujarnya.
Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Santi Samaniah menyebutkan, selama melaksanakan penyekatan di Gerbang Tol Padalarang dan Gerbang Tol Baros kurang lebih terakumulasi ada 200 unit kendaraan yang terpaksa harus diputarbalikkan dalam beberapa hari.
“Kendaraan yang diputar balikan rata-rata kendaraan yang mengidahkan protokal kesehatan seperti tidak membawa surat jalan, isi penumpangnya lebih dari 50 persen serta tidak menggunakan masker,” ungkap Santi.
Santi menyebutkan, kendaraan yang diputarbalikan didominasi oleh kendaraan dari luar Kota Cimahi. “Kebanyakan kendaraan seperti kendaraan dari Jakarta, Tasik Bahkan Jawa Tengah yang memang terindikasi mau mudik,” pungkasnya. (mg6/yan)