NGAMPRAH – Status karantina mikro yang diterapkan di satu RT di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) karena ada satu warga yang positif Corona Virus akhirnya dicabut.
Sebelumnya karantina mikro di wilayah tersebut diterapkan sejak 2 Juni lalu lantaran. Dari hasil tracing, kegiatan pasien positif tersebut di sekitar rumahnya cukup aktif. Atas hal tersebut akhirnya satu RT di Desa Tanimulya dikarantina mikro.
Juru Bicara Gugur Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 KBB, Agus Ganjar mengatakan pihaknya mencabut program pilot project Jawa Barat di daerah Desa Tanimulya setelah hasil swab test warga menunjukkan negatif.
“Jadi hasil koordinasi dengan Pak Asisten 1, untuk karantina mikro itu sudah dicabut. Awalnya yang dihawatirkan di Satu RT itu banyaknya yang positif, Alhamdulillah ternyata pada negatif,” ungkap Agus saat dihubungi, Minggu (7/6).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan menyebutkan, dalam satu RT yang diberlakukan karantina mikro itu ada 291 jiwa. Dari jumlah tersebut, masih ada warga yang harus melakukan swab test.
“Hasil swab test satu RT atau sebanyak 291 jiwa itu menunjukkan sebanyak 286 negatif, 1 invalid, dan 4 orang belum diketahui hasilnya,” kata Hernawan.
Meski status karantina mikro sudah dicabut, lanjutnya, masih ada 4 orang yang belum diketahui hasilnya. Dinkes KBB bakal melakukan swab test lagi untuk 4 orang tersebut. “Yang 4 orang mau diambil swab lagi. Yang invalid tidak perlu diambil swab lagi. Samplenya bisa diperiksa lagi,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Tanimulya, Lili Suhaeli menyampaikan, dengan dicabutnya status karantina mikro di wilayahnya, warga diminta tetap hidup dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, pihaknya masih menghitung donasi yang masuk. Sejak diterapkannya karantina mikro itu, donasi dari berbagai pihak untuk warga satu RT berdatangan.
“Dapur umum di stop hari kemarin. Bantuan yang terkumpul akan dibelikan sembako untuk dibagikan ke warga RT 01/03 yang terdampak karantina,” kata Lili. (mg6/yan)