BANDUNG-Ribuan siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) maupun SMP/MTs terancam tidak akan diterima di sekolan negeri pada tahun 2020 ini. Pasalnya, jumlah siswa yang lulus pada tahun ini tidak sebanding dengan jumlah jumlah sekolah negeri yang ada.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan,berdasarkan data yang ada di Disdik Kota Bandung, jumlah siswa lulusan SD tahun 2020 sebanyak 38 ribu siswa. Sementara kata Hikmat, hanya ada 17 ribu kursi SMP negeri yang tersedia.
“Artinya ada sekitar 21 ribu siswa kemana, besar kemungkinan di sekolah swasta, bisa juga ke pesantren, dan bisa juga home scholing,” ujar Hikmat, di Balai Kota, Bandung, Selasa (26/5).
Hikmat menyebutkan, dari 21 ribu peserta didik SD itu akan tertampung jika sekolah swasta diikut sertakan dalam PPDB Online. “Kalau kita proyeksikan ke swasta, sekitar 21 ribu siswa itu masih tertampung, karena kurang lebih bila digabung ada 42 ribu kursi antara SMP Negeri dan Swasta,” sebutnya.
Sementara, untuk SMP/MTs, juga terancam tak dapat tertampung di SMA/SMK negeri di tahun ini.
Dari data peserta Ujian Nasional (UN) tercatat ada 756.108 siswa SMP dan MTs yang tahun ini akan melanjutkan ke SMA/SMK se-Jawa Barat.
Meski besar harapan mereka mendapat pendidikan layak di SMA/SMK Negeri namun karena keterbatasan daya tampung pada gilirannya 473.000 lebih siswa lulusan SMP dan MTs terpaksa melanjutkan pendidikan di SMA/SMK Swasta atau bahkan tak sekolah.
“Tahun lalu sekitar 37 persen. Sekarang kita tunggu pengisian dari masing-masing sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, baru-baru ini dilansir dari rmoljabar.id.
“Jumlah sekolah di Jabar itu mendekati 4.980- an untuk SMA/SMK dan SLB hanya 831 yang Negeri,” imbuhnya.
Menurutnya, saat ini rasio SMA/SMK negeri dan swasta sangat jomplang. “SMA swasta dua lipat dari pada negeri. SMK swasta hampir sepuluh kali lipat negeri,” pungkasnya. (mg2/tur)