BANDUNG– Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan meminta Pemkot Bandung untuk mengkaji lebih dalam soal wacana relaksasi atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jelang berakhir tingkat provinsi.
Untuk diketahui, jelang berakhirnya PSBB tingkat provinsi ini dimanfaatkan oleh masyarakat dengan turun ke jalan dan mendatangi pusat perbelanjaan. Bahkan, beberapa pasar jauh lebih ramai karena seiring dekatnya Idulfitri.
Menurut Tedy, karena pandemi Covid-19 belum berakhir, dia berharap semua keputusan gugus tugas percepatan Covid-19 Kota Bandung harus sesuai dengan data dan dibuat secara hati-hati penuh perhitungan.
“Pemerintah kota harus sangat berhati-hati sekali dalam mengambil keputusan dan harus didasarkan pada data yang ada, karena yang dilawan ini virus, jadi tidak terlihat jadi harus berdasar kajian-kajian yang mendasar dan berargumen,” kata Tedy dilansir PRFM, Senin (18/5).
Maka dari itu, Tedy meminta gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Bandung untuk berhati-hati dalam membuat keputusan untuk mengeluarkan relaksasi atau pelonggaran aktivitas. Dia tak ingin dengan adanya pelonggaran justru menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung.
“Terkait dengan pelonggaran atau relaksasi ini, harus bertahap sekali. Kalaupun mau dibuka harus dilihat zona mana dulu, pusat perbelanjaan mana dulu jadi tidak bisa dibuka langsung ‘brek’ semua langsung dibuka jadi ada perubahan yang ekstrem sekali,” tegasnya.
Setelah ada pelonggaran atau relaksasi, Tedy minta evaluasi terus dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya apakah pembukaan pusat perbelanjaan dilanjutkan atau seperti apa. (bbs/drx)