“Dari benih nilai 20 persen, beni lele 15 persen, ikan hias 23 persen, afkiran nila dan lele yang kurang produktif 42 persen,” sebut Taufik.
Untuk tahun ini, kata dia, pihaknya menaikan target retribusi penjualan benih ikan menjadi
Rp60.175.500. Naiknya target itu sudah disesuaikan dengan potensi pasar. Apalagi, BBIAT mulai tahun ini sudah menyiapkan benih ikan baru untuk dibudidayakan.
“Target triwulan pertama sesuai harapan, realisasinya sudah mencapai Rp 12 juta lebih. Kita bisa per bulan sekitar Rp 5 juta,” beber Taufik.
Budiadaya ikan hias sendiri akan menjadi prioritas utama untuk dikembangkan. Namun, akan disesuaikan dengan kondisi alam dan pasar yang terbarukan. Seperti duboisi, cupang dan guppy.
Taufik melanjutkan, berbagai potensi budidaya ikan hias itu rencanakan akan dimasukan ke dalam revisi Perda (Perda) Kota Cimahi Nomor 3 tahun 2017 tentang Retribusi Jasa Usaha. Termasuk harga yang rencananya akan ada perubahan.
“Kita pengembangan ikan kolidoras terbaru. Kita akan perubahan Perda,” tandas Taufik. (mg4/yan)