Bersama dengan Komisi Eropa, konferensi ini diselenggarakan bersama oleh Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Arab Saudi.
Perdana Menteri Italia, Giueseppe Conte, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel termasuk dari pemimpin dunia yang menyepakati inisiatif tersebut.
Dalam surat terbuka yang diterbitkan di surat kabar akhir pekan, para pemimpin mengatakan dana yang dikumpulkan akan memulai kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya antara ilmuwan dan regulator, industri dan pemerintah, organisasi internasional, yayasan dan profesional kesehatan.
“Jika kita dapat mengembangkan vaksin yang diproduksi oleh dunia, untuk seluruh dunia, ini akan menjadi barang publik global yang unik di abad ke-21,” ujar surat terbuka para Pemimpin.
Pada saat yang sama, para pemimpin dunia itu memberikan dukungan mereka kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menghadapi kritik AS terhadap penanganan wabahnya.
Sementara itu, PBB mengatakan kembalinya kehidupan normal hanya akan mungkin terjadi dengan adanya vaksin. Puluhan proyek penelitian yang berusaha menemukan vaksin saat ini sedang berlangsung di seluruh dunia.
Bahkan dengan komitmen finansial yang lebih besar, perlu waktu untuk mengetahui mana yang mungkin bekerja dan seberapa baik. Sebagian besar ahli berpikir mungkin diperlukan hingga pertengahan 2021, sekitar 12-18 bulan setelah virus baru pertama kali muncul, agar vaksin tersedia.
Para pemimpin mengatakan bahwa setiap euro atau dolar akan disalurkan melalui organisasi kesehatan global seperti CEPI, Gavi, Aliansi Vaksin, dan Global Fund dan Unitaid. (der/fin)