JAKARTA – Saat kompetisi di beberapa negara di Asia dan juga Asia Tenggara sudah mulai menjadwalkan kembali bergulir, PSSI ternyata belum bisa mengikuti langkah negara-negara tersebut. Otoritas sepak bola Indonesia mengakui, salah satu skenario melanjutkan kompetisi tanpa penonton, tetap sulit untuk dijalankan.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengakui skenario kompetisi dilanjutkan walaupun tanpa penonton, bakal sulit dijalankan di Indonesia saat pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Menurutnya, fanatisme para suporter dan pecinta sepak bola untuk klubnya di Indonesia, terlalu besar. Dia khawatir, kejadian seperti sebelumnya, saat klub disanksi boleh menggelar laga tetapi tanpa penonton, tetap saja pendukungnya berdatangan ke stadion.
”Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara-negara lain yang melakukan laga tertutup. Contoh pertandingan yang diputuskan digelar tanpa penonton dan sudah disosialisasikan jauh-jauh hari saja masih didatangi ribuan fan,” katanya, Selasa (28/4).
Menurut pria yang karib disapa Iwan Bule tersebut, penonton di Indonesia cukup unik. Karena rela mendukung tim kesayangannya dengan hanya bernyanyi di luar stadion tanpa melihat pertandingan itu sendiri.
”Ada kekhawatiran kalau PSSI tetap memutar liga dengan tanpa penonton, para suporter tetap akan datang berkerumun. Itu menyalahi social distancing yang sedang dijalankan pemerintah,” jelasnya.
Menanggapi bergulirnya beberapa kompetisi di negara Asia, Pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic berharap kompetisi Liga 1 2020 juga bisa segera dilanjutkan. Namun, situasi penanganan covid-19 sudah kondusif terlebih dulu.
PSSI memang telah memutuskan untuk menghentikan kompetisi sejak 16 Maret lalu sampai 29 Mei mendatang. Penghentian itu berdasarkan dengan masa darurat pandemi korona yang diputuskan pemerintah. Dia menilai, hal tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia karena negara-negara lain sudah mulai memutar kompetisi.
Menurutnya, jangan sampai Indonesia menjadi satu-satunya negara yang tak bisa melanjutkan Liga 1 2020. ”Saya berharap kompetisi segera dilanjutkan seperti halnya di beberapa negara lain. Jika tidak dilanjutkan, maka Indonesia bisa menjadi satu-satunya negara yang tidak melanjutkan kompetisi,” tuturnya.
Dragan menjelaskan, walaupun kompetisi masih menunggu Mei nanti, dia berharap pemain sudah bisa latihan duluan. Tujuannya, dia tidak ingin anak asuhnya dalam kondisi yang kurang maksimal apabila Liga 1 2020 kembali bergulir. ”Saya tak paham mengapa latihan berhenti karena setahu saya di Thailand, Jepang, dan Korea Selatan sejumlah klub sudah mulai latihan,” akunya.