“Berat itu distribusinya, dan itu yang bikin kepala daerah misalkan seperti Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Salim Landjar yang viral marahmarah lantaran mekanisme Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga yang terdampak korona justru menyulitkan warga,” tuturnya.
Masalah sebenarnya, lanjut Qodari, terdapat unsur teknisnya juga, masyarakat yang akan menerima BLT diminta untuk membuka buku rekening dulu, sekian juta orang mau dikirim rekening itu tidak mudah.
“Tapi kalau duitnya dikirim gelondongan gede ke daerah, daerah yang ngelola pasti lebih mudah, koordinasi dengan bankbank daerah juga lebih mudah begitu kirakira,” pungkasnya. (jpc/drx)