BANDUNG – Selain orang tua, tenaga pendidik menjadi salah satu aspek yang memiliki peran strategis saat proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Guru ataupun dosen setiap harinya disibukkan dengan berbagai kegiatan proses belajar mengajar berbasis daring (online). Salah satu hal yang mungkin terjadi saat PJJ ini adalah stres.
Menurut seorang Psikolog, Yunita Sari terdapat dua kategori stres, yakni eustress dan disstress. Eustress sendiri merupakan stres yang dipersepsi publik ke arah positif, sedangkan distress sebaliknya. Dia juga mengatakan, guru perlu menyesuaikan dengan sistem PJJ ini.
“Sebagai seorang guru, pembelajaran online seperti ini mungkin menjadi sesuatu yang baru dan perlu penyesuaian. Penyesuaian ini butuh proses dan mungkin perasaan tidak nyaman yang muncul perlu disikapi secara bijak,” ujar Yunita kepada Jabar Ekspres, Selasa (21/4).
Menurutnya, untuk mengurangi stres itu sendiri terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan oleh tenaga pendidik. Diantaranya kerjasama antara guru, peserta didik, dan orang tua. Guru bisa berkomunikasi secara personal dengan orang tua menggunakan berbagai platform yang berbasis daring.
“Misalnya, untuk membantu mengarahkan anak didik mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah,” ujarnya.
Tak hanya itu, menurut Yunita guru perlu memiliki jadwal dan pengaturan waktu yang baik untuk melakukan proses pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh. Lakukan komunikasi jadwal kegiatan harian khususnya jadwal pembelajaran jarak jauh tersebut kepada anggota keluarga lainnya, seperti pasangan dan anak sehingga tercipta suasana yang kondusif dan anggota keluarga lainnya dapat saling membantu satu sama lain.
“Sebagai contoh, ketika suami harus mengajar atau melakukan kegiatan PJJ, maka isteri membantu menemani anak-anak untuk bermain atau mengerjakan tugas sekolahnya. Kerjasama dari seluruh anggota keluarga sangat berperan dalam memperlancar tugas guru dalam PJJ,” imbuhnya.
Saat proses PJJ, terdapat sumber pembelajaran lain yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik sebagai bahan untuk proses belajar mengajar. Salah satunya dengan memberikan link-link alternatif melalui berbagai platform dengan berbagai media pembelajaran kepada peserta didik. Seperti televisi, radio, koran, majalah, dan lain-lain.