BANDUNG – Meskipun teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 belum rampung, Kepala Sekolah SMPN 2 Bandung Erni Kustiani, menyatakan setuju apabila PPDB dilaksanakan secara online. Perempuan berkerudung itu menganggap, PPDB berbasis online memiliki nilai praktis tersendiri.
“Kalau secara praktis saya setuju, karena memang orang tua atau siswa tidak perlu berbondong-bondong ke sekolah. Jadi tinggal mendaftar di rumah dan bisa langsung online. Itu kan Praktis sekali dan dari segi pengolahan data juga tidak terlalu rumit,” ujar Erni kepada Jabar Ekspres, baru-baru ini.
Kendati demikian, Erni mengemukakan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika PPDB ini diberlangsungkan secara online. Salah satunya dilihat dari kesiapan server di pusat, yakni Dinas Pendidikan yang nantinya akan dijadikan induk selama proses PPDB online.
“Terutama ini mungkin PPDB dari jenjang SD ke SMP. Kalau yang zonasi 50 persen saya kira itu sangat mudah untuk daftar. Mungkin yang agak harus ekstra persiapannya itu untuk yang jalur prestasi 30 persen dan jalur mutasi orang tua,” paparnya.
Untuk PPDB jalur prestasi sendiri, Erni mengatakan perlu adanya verifikasi dokumen. Sehingga harus dipikirkan juga terkait verifikasi dokumen secara online maupun dokumen asli yang akan dijadikan persyaratan untuk PPDB.
Erni juga mengatakan saat ini terdapat upaya dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung agar operator sekolah memasukkan nilai rapor siswa yang akan mendaftar. Sehingga nantinya Disdik akan memiliki data nilai rapor secara keseluruhan. Hal ini diharapkan dapat membantu teknis PPDB yang akan dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru dimulai.
Seraya dengan persetujuannya terkait PPDB berbasis online, Erni mengatakan SMPN 2 Bandung sendiri sudah siap dengan sistem yang akan digunakan nantinya.
“Insyaallah kalau kita sudah siap, untuk perangkatnya. Karena memang sudah biasa setiap tahun di setiap sekolah sudah disiapkan. Karena memang server pusatnya di Disdik. Makanya saya harapkan server yang dimiliki oleh Disdik harus bagus sekali, harus kuat. Kalau kami di sekolah hanya menyiapkan perangkat yang nanti bisa terhubung ke server Disdik,” tandasnya.