Lepas Jabatan Sekjen PSSI, Ratu Tisha: Jangan Pernah Berhenti Untuk Mendukung Sepak Bola Indonesia

JAKARTA – Ratu Tisha Destria menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai sekjen PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), Senin (13/4) sore.

Pernyataan pengunduran diri Tisha disampaikan sendiri di Jakarta. Dia resmi mundur setelah tepat 32 bulan menjabat sebagai Sekjen. Sebelumnya, dia resmi ditetapkan sebagai Sekjen oleh Ketum PSSI Edy Rahmayadi pada 7 Juli 2017 silam.

”Dear friends, hari ini senin 13 April melalui surat yang saya serahkan, saya resmi mundur dari posisi Sekjen PSSI,” katanya, dalam instagram @ratu.tisha melalui rekaman suara yang disertai gambar tulisan tangan kata-kata yang disampaikan dalam sebuah buku.

”Saya bersyukur pernah meraih kesempatan melayani anggota PSSI, pemain ,pelatih, wasit, match commissioner, instruktur dan pesepak bola sejak Juli 2017,” imbuhnya.

Mundurnya Tisha ini jelas menjadikan PSSI melanjutkan tradisi berganti Posisi Sekjen di tengah jalan. Tisha naik ke kursi sekjen di era Ketum PSSI Edy Rahmayadi setelah Ade Wellington sebelumnya mengumumkan pengunduran diri.

Mundurnya Sekjen PSSI tersebut,  menimbulkan sejumlah spekulasi. Sebab, Tisha tak menyatakan apa alasannya mundur. Hanya, melihat kata-kata yang disampaikan, dia tampak belum 100 persen rela meninggalkan jabatan di sepak bola.

”Setiap individu yang sedang mendengarkan pesan ini. Jangan pernah berhenti untuk mendukung sepak bola Indonesia. Yakin selalu ada harapan bagi yang berdoa, selalu ada waktu yang tepat bagi yang bersabar dan selalu ada jalan bagi yang tidak pernah lelah berusaha,” katanya, dalam rekaman suara di Instagram.

Soal alasan, Tisha memang tak mamaparkan. Hanya, menilik beberapa hari ke belakang, banyak kritik yang memang dilontarkan oleh pengamat sampai dengan anggota Komisi X DPR RI.

Isinya, kecewa dengan sikap Tisha dan menganggap dia telah melakukan banyak kesalahan dan menjalankan tugas yang bukan wewenangnya. Saat itu, kritik dilontarkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Ketua Umum PSSI dengan Komisi X DPR RI.

Alhasil, mendengar kritikan tersebut Ketua Umum PSSI langsung bereaksi. Dia meminta maaf dan juga menjelaskan bahwa Sekjen telah overlapping dan melampaui kewenangannya di beberapa hal.

”Memang sebelumnya saya melihat terlalu overlapping keberadaan Sekjen PSSI. Sekarang, Bapak bisa tahu yang bersangkutan tidak ada lagi memberikan keputusan yang bersifat strategis. Bahkan, penyampaian-penyampaian di media pun sudah saya ambil alih semua karena memang ada hal yang kurang pas. Begitu juga kejadian di Filipina, kami tidak tahu ini. Kami sering tegur dan menjadi bahan evaluasi,” Ketum PSSI M Iriwan dalam RDP saat itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan