KBB – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), saat ini ada 15 kasus positif Corona Virus Disease atau Covid-19 di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto, mengatakan kasus positif tersebut sudah dikonfirmasi melalui swab test setelah sebelumnya melakukan rapid test.
“Sampai saat ini terkonfirmasi ada 15 pasien positif COVID-19 di KBB. Semuanya sudah melakukan swab test. Tapi yang positif aktif ada 13, karena 2 sudah meninggal dunia,” ungkap Hernawan saat dihubungi, Minggu (12/4).
Hernawan menuturkan, dari 15 pasien tersebut,2 mayoritas terpapar saat mengikuti seminar keagamaan di Hotel Lembang Asri pada 3 sampai 5 Maret lalu. Kecamatan Parongpong menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus positif Corona Virus.
“Mayoritas masuk klaster seminar keagamaan Lembang. Sisanya masih kita lakukan tracing darimana penyebarannya,” terangnya.
Saat ini, ke-15 pasien positif COVID-19 tersebut menjalani perawatan di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri. Sebab sejumlah pasien tidak menunjukkan gejala klinis.
“Enggak semua dirawat di rumah sakit jadi ada yang isolasi mandiri. Yang di rumah sakit biasanya yang disertai penyakit penyerta. Karena ada beberapa yang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) bebernya.
Semakin meningkatnya kasus positif Corona Virus di KBB, membuat Pemerintah KBB bakal melakukan kajian yang mendalam terkait adanya opsi pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di daerah Bandung Raya, terutama di Kota Bandung.
Pasalnya, hal tersebut dinilai bakal berdampak terhadap akses ke Kota Bandung dari KBB maupun Kota Cimahi karena kemungkinan besar akses jalan untuk beberapa jenis transportasi akan dilakukan pembatasan.
Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Sodikin mengatakan, terkait hal ini pihaknya akan berkoordinasi dulu dengan Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena untuk mempersiapkan dampak dari PSBB tersebut harus ada kajian bersama.
“Saya pikir akan ada pembahasan dulu terkait hal ini dengan para kabupaten/kota tetangganya. Tidak hanya yang masuk ke kota Bandung tapi juga yang akan keluar kota Bandung,” ujarnya. (mg6/yan)