JAKARTA – Desakan beberapa pihak untuk memulangkan atlet pelatnas tidak tidak disambut positif oleh cabor terukur. Meski Olimpiade 2020 ditunda hingga tahun depan, tidak berarti para atlet bisa dilepas begitu saja. Performa mereka bisa menurun drastis.
Sekjen PB PASI Tigor Tanjung menyebutkan, pihaknya memang memulangkan atlet ke daerah masing-masing. Tapi, alasannya adalah untuk menghindarkan mereka dari wabah virus korona baru yang merebak di Jakarta. Sifatnya sementara. Jika pandemi berlalu, Lalu Muhammad Zohri dkk harus segera kembali berlatih di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
”Nggak setuju kalau atlet yang proyeksi Olimpiade dilepas ke daerah,’’ kata Tigor. Saat ini pun, untuk menjaga performa mereka, Tigor tidak menyerahkan latihan ke PASI daerah. ’’Para atlet tetap menjalani latihan sesuai dengan program dari kami,” jelas dia.
Sementara itu, manajer tim angkat besi Indonesia Alamsyah Wijaya menyebut bahwa para atlet harus tetap berada di Pelatnas. Jika atlet kembali ke daerah, mereka bisa tertular Covid-19 di perjalanan. Selain itu, dia khawatir performa para lifter menurun jika berlatih di daerah. Sebab pelatihan di PABBSI provinsi bisa jadi tidak sebagus di pelatnas.
Saat ini, anggaran dari Kemenpora untuk pelatnas angkat besi sudah cair 70 persen. Karena dana dari pusat akan dialihkan untuk menangani pandemi Covid-19, Alamsyah tidak keberatan kalau dana sisa tidak diberikan.
Dia juga bersedia mengatur anggaran yang sudah cair agar penggunaannya lebih efektif. ”Misalnya mengalihkan dana try out untuk gaji dan akomodasi para lifter pelatnas. Toh kejuaraan semua dibatalkan,” Tegas Alamsyah. (rus)