BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan pemakanan yang jauh dengan pemukiman warga untuk korban yang meninggal akibat Covid-19 dan menyiapkan 3 hotel di Bandung untuk para tenaga medis.
“Ini merupakan upaya dari Pemprov Jabar karena dinamika di masyarakat ada yang menolak jika pasien yang meninggal dimakamkan didekat pemukiman warga, serta hotel untuk mempasilitasi perawat yang ditolak oleh pemilik kosan dan lingkungannya,” ucap Emil di Gedung Pakuan, Bandung, Minggu (29/3).
Dikatakan Emil, penolakan pemakaman didekat pemukiman dan penolakan lingkungan terhadap tenaga medis merupakan fenomena sosial yang memperhatinkan sehingga harus dilakukan melalui pendekatan-pendekan.
“Saya sampaikan bahwa pasien itu sembuh dan meninggal ya tentu virus itu juga meninggal didalam tubuhnya kira kira begitu,” katanya.
“Dan kalau dia meninggal di rumah sakit, rumah sakit melakukan proses pendalaman, proses penutupan dengan plastik masuk kepeti jadi seharusnya sudah aman,” tambahnya.
Untuk itu, warga yang takut dengan pemakaman ini lah yang harus diedukasi tapi apapun itu pemprov jabar sudah menyiapkan juga beberapa makam khusus yangbjauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan anternatif warga warga yang meninggal karena COVIOD-19
“Tapi semua yang meninggal di Jabar sampai hari ini sudah dimakamkan di berbagai makam yang normal, tapi hanya ada satu dua dari kejadian yang mengemuka dan menjadi riak-riak dimasyarakat,” sambungnya.
Emil menyebutkan, untuk masalah perawat yang ditolak pulang oleh lingkungannya pihaknya sudah siapkan 3 hotel bintang 3 dan bintang 4 untuk memfasilitasi perawat yang kelelahan.
“Hotel ini untuk perawat yang ditolak sama ibu kos dan lingkungannya, hotel yang kita sediakan termasuk transpotnya, saya kira kebijakan ini sama kayak di Jakarta dan Pemerintah pusat,” sebutnya.
Emil berpesan kepada masyarakat mari kita bersimpati, berempati kelada mereka yang sakit, yang di rawat, yang meninggal dengan cara memberikan fasilitas untuk mendukung.
Sehingga jangan mengambil keputusan yang emosional tanpa ilmu dan keilmiahan. (mg1/yan)