BANDUNG – BPSDM Jabar sebagai fasilitas pemusatan pendidikan dan pelatihan (diklat) di Jabar tak hanya siap menjadi Pusat Isolasi Mandiri di tengah upaya melawan dan menangani pandemi COVID-19.
Kepala BPSDM Jabar M. Solihin mengatakan, siap menjadikan fasilitas miliknya untuk menampung tenaga kesehatan yang mengalami permasalahan sosial saat kembali ke lingkungan tempat tinggal.
“Kami siap untuk menampung para penderita (COVID-19) maupun para perawat, tenaga medis, dan paramedis. Saya dapat informasi dari Dinas Kesehatan, ada beberapa orang tenaga medis dan paramedis yang mengalami permasalahan sosial di lingkungan tempat tinggalnya,” ucap Solihin.
“Lebih baik kita tampung disini, sehingga yang bersangkutan juga merasa nyaman,” tegasnya.
Sementara itu hingga Minggu (29/3), sebanyak 52 perawat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung yang sehari-harinya melakukan close contact dengan pasien COVID-19 ditampung Pemdaprov Jabar di UPTD Pelatihan Kesehatan (UPelkes) Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Jl. Pasteur No. 31, Kota Bandung.
Mereka yang ditampung itu bekerja di beragam unit Gedung Kemuning RSHS sebagai pusat penanganan COVID-19, mulai dari Isolasi Kemuning 1, Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kemuning Ring 1, High Care Unit (HCU) Kemuning, serta Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK).
Adapun ke-52 perawat RSHS itu mengisi mes perawat di BPSDM Jabar berdasarkan surat yang ditandatangani Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc. pada Jumat 27 Maret 2020 terkait Pemkaian Fasilitas Penginapan bagi tenaga medis Ring 1 RSHS Bandung. (mg1/yan)