Jadikan Momentum Pentingnya Air Bagi Manusia

Namun sayangnya, sambung dia, pada kenyataannya masih ada orang yang sulit mendapatkan akses terhadap sumber air bersih yang pada akhirnya menghadirkan kesulitan dalam menjalani hidupnya.

“Penyebabnya sangat beragam, mulai dari hal yang sederhana tentang lokasinya yang jauh dari sumber air hingga kesalahan pengelolaan sumber daya air yang menyebabkan rusaknya sumber air. Sehingga hal ini menimbulkan keprihatinan bagi lembaga dunia,” terangnya.

Dia memandang, keberadaan air lebih dari sekedar masalah konsumsi dan kesehatan bagi jutaan umat manusia. Namun, air juga dapat berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi serta sosial.

“Hari air dunia ditujukan untuk menarik perhatian akan pentingnya air bersih dan juga meningkatkan kesadaran untuk mengelola sumber-sumber air bersih secara berkelanjutan. Masih banyak penduduk dunia yang belum memiliki akses kepada air bersih yang merupakan hak asasi manusia untuk hidup,” paparnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, Jawa Barat memiliki potensi sumber daya air yang sangat melimpah. Namun, sumber daya air yang melimpah belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

“Adanya degradasi sumber daya air, perubahan alih fungsi lahan yang tidak sesuai, penyempitan badan air akibat bangunan liar yang dibangun pada sempadan sumber air, belum optimalnya pengelolaan jaringan irigasi dan infrastruktur sumber daya air sehingga belum optimal dimanfaatkannya,” katanya.

Dia menambahkan,  perubahan iklim pun mengakibatkan perubahan pola tanam dan peningkatan suhu yang sangat berdampak pada pengelolaan sumber daya air sehingga menjadi masalah sekarang ini.

Guna mengantisipasi perubahan iklim tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas SDA pada tahun 2020 ini sedang melakukan beberapa upaya untuk membangun untuk adaptasi perubahan iklim, seperti pembangunan dan rehabilitasi waduk, embung, situ, polder, dan sungai untuk pengendali banjir dan kekeringan.

“Penataan dan revitalisasi situ, waduk, saluran dan pantai multifungsi destinasi wisata air juara untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Serta rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi untuk meningkatkan ketahanan pangan,” paparnya.

Kendati demikian, upaya pembangunan adaptasi perubahan iklim itu, kata dia, tidak bisa dilakukan oleh pihak SDA saja, melainkan semua pihak berkontribusi dalam upaya melestarikan air.

Tinggalkan Balasan