Bangun Jalan dari Desa Sampai Kota, Begini Paparan Lima Program Strategis Infrastruktur DBMPR Jabar

Bangun Jalan dari Desa Sampai Kota, Begini Paparan Lima Program Strategis Infrastruktur DBMPR Jabar
KEMBALI DIGARAP: Warga melintasi trotoar granit yang proyeknya terhenti akibat pemutusan kontrak beberapa waktu lalu di Jalan R.E Martadinata, Kota Bandung yang merupakan trotoar ikonik.
0 Komentar

BANDUNG – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat (Jabar) menargetkan 2020 memiliki lima Proyek Strategis. Program itu, merupakan hasil evaluasi dan pengembangan.

Kepala Dinas DBMPR A. Koswara melalui Kabid Humas Sandy mengatakan, proyek-proyek strategis itu mencakup pemeliharaan, peningkatan, serta rehabilitasi jalan dan jembatan di wilayah Jabar.

Menurutnya, beberapa program merupakan hasil kolaborasi DBMPR Jabar dengan unit-unit lain yang terkait dalam pembangunan infrastruktur fisik.

Baca Juga:Pulang dari Negara Asal, WNA Taiwan Jadi Pasien Dalam Pengawasan Convid-19 di RSUD LembangWali Kota Cimahi Kecewa, Taman Kartini yang Baru Direvitalisasi Tidak Dirawat

Program pertama adalah peningkatan jalan horizontal tengah pada jalur Jabar selatan yang berfungsi menghubungkan jalur Sukabumi hingga Pangandaran sejauh 410,79 km.

“Feasibility study-nya sudah dilakukan sejak tahun 2015. Tahun ini, kami mulai pastikan trasenya dan tahun depan mulai pengerjaannya,” kata Sandy kepada Jabar Ekspres ketika ditemui di ruangannya, Senin, (9/3).

Dari total panjang 410,79 km di jalur selatan, DBMPR Jabar membaginya menjadi tujuh ruas jalan, di antaranya ruas Lengkong – Sagaranten sepanjang 28,07 km. Selanjutnya, Sagaranten – Tanggeung sejauh 39,02 km.

Kemudian, Tanggeung – Ciwidey sepanjang 68,15 km. Lalu, Ciwidey – Pangalengan sejauh 24,75 km. Lantas, Pangalengan – Cikajang sepanjang 68,76 km. Berikutnya, Cikajang – Bantarkalong sepanjang 76,02 km. Terakhir, Bantarkalong – Kertahayu sejauh 106,02 km.

’’Ketujuh ruas jalan itu berada di tiga wilayah pengembangan, yaitu Sukabumi, Bandung – Cianjur, dan Priangan Timur – Pangandaran,” paparnya.

Program kedua, Jalan Mulus Perdesaan (Jamu Desa). Program ini bagian dari proyek prioritas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang menginginkan setiap wilayah hingga level desa memiliki jalan ikonik.

“Untuk Jamu Desa ini, nanti perkerasannya tidak memakai aspal atau beton, namun paving block yang dibuat dengan pola-pola cukup menarik. Jadi, hanya kendaraan ringan saja yang dapat melintas di jalan ini. Jalan ikonik ini tujuannya untuk jalan wisata dan menjadi proyek baru sebagai bagian dari program unggulan kami,” paparnya.

Baca Juga:Ungkap Pembunuhan Anjani Bee, Polres Cimahi Periksa 35 SaksiRumah Sakit di Jabar Masih Minim Peralatan untuk Penanganan Pasien Virus Korona

Dalam Program Jamu Desa, DBMPR Jabar hanya memberikan dukungan dari sisi anggaran untuk paving block. Sementara pengerjaannya diserahkan pada desa masing-masing.

Tahun ini sudah dibuat percontohan untuk melihat hasilnya secara teknik, di mana untuk pembuatan pola paving block-nya DBMPR Jabar bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kota/Kabupaten.

0 Komentar