CIMAHI – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Cimahi menyebutkan, hingga pekan ini baru ada tujuh perusahaan yang melaporkan riwayat kesehatan para Tenaga Kerja Asing (TKA) berdasarkan kartu kewaspadaan, seperti yang tertera dalam surat edaran yang dilayangkan sebelumnya.
Kepala Bidang Penempatan Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Disnaker Kota Cimahi, Isnendi menyampaikan, dari tujuh perusahaan yang sudah memberikan, hanya enam perusahaan yang masih ada TKA-nya. Satu perusahaan tercatat sudah tidak memggunakan TKA.
“Kalau dari 6 (enam) perusahaa, total pekerjanya ada 32 orang. Kondisinya baik dan sehat,” kata Isnendi saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Kamis (5/3/2020).
Dalam pertemuan sebelumnya dengan perwakilan perusahaan yang mempekerjakan TKA asal China, Disnaker Kota Cimahi melayangkan surat edaran. Salah satu isinya adalah agar perusahaan menyampaikan riwayat kesehatan pekerjanya. Khususnya yang berasal dari China.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan novel corona virus (Covid-19), yang sebelumnya berasal dari China. Namun, saat ini virus tersebut sudah terpapar di Indonesia. Bahkan, Gubernur Jawa Barat sudah menetapkan siaga satu corona.
Isnendi mengungkapkan, hingga saat ini ada sekitar 20 perusahaan lagi yang belum menyampaikan riwayat kesehatan para pekerja asingnya. Pihaknya sudah melayangkan surat susulan kepada perusahaan-perusahaan tersebut.
“Sekitar 20 lagi yang belum menyiapkan laporan. Sudah kami ditindaklanjuti dengan surat selanjutnya,” sebutnya.
Dalam pertemuan sebelumnya juga Disnaker Kota Cimahi menegaskan agar perusahaan melarang TKA, khususnya asal China untuk tidak melakukan mobilisasi ke negara asalnya selama enam bulan dan tidak mendatangkan TKA untuk sementara waktu.
“Jadi TKA yang sudah ada jangan dulu bepergian selama 6 bulan. Itu sudah diikuti perusahaan,” tandas Isnendi.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman menambahkan, sebetulnya yang perlu diwaspadai saat ini adalah paparan dari negara lain selain China. Seperti Jepang, Korea hingga Italia.
“Kalau dari China kan penerbangan sudah lock down, relatif aman. Cuma kan bahayanya dari wilayah terdampaknya,” ujarnya.
Untuk itu, untuk sementara ini Romi menyarankan masyarakat Kota Cimahi untuk menahan diri melakukan penerbangan ke luar negeri. ”Kalau enggak penting-penting amat, menurut saya cancel aja penerbangan. Sebagai antisipasi saja,” imbuhnya. (mg2/yan).