COVID-19 Masuk Indonesia, Menpora Zainudin Imbau PB Cabor Jangan Panik

JAKARTA – Diumumkannya kasus virus Corona sudah ma­suk ke Indonesia membuat dunia olahraga khususnya sepak bola harus siap-siap melakukan langkah antisipasi. Kondisi ini hampir sama dengan yang dilakukan oleh negara-negara yang telah terjangkit virus yang diketahui bermula dari Wuhan, Tiongkok.

Salah satunya ialah Italia, yang dengan tegas induk se­pak bola di sana, FIGC, me­minta agar kompetisi sepak bola di negeri Pizza digelar tanpa penonton. Hal yang sama kemudian diikuti oleh Thailand, dimana FAT, otori­tas sepak bola di sana memu­tuskan untuk menggelar laga sepak bola di sana tanpa penonton selama Maret 2020. Langkah itu sebagai antisi­pasi agar penularan virus ini bisa dicegah. Lantas, bagai­mana dengan Indonesia?

Menanggapi hal tersebut, Menpora Zainudin Amali mengimbau pengurus besar cabang olahraga (PB Cabor) agar tak panik menyikapi soal penyebaran virus Co­rona yang sudah masuk ke Indonesia.

Menurutnya, untuk mengantisipasi langkah ke depan, pihaknya segera meminta arahan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk langkah antisipasi atau pen­cegahan terkait dengan ren­cana cabor untuk menggelar try out atau mengikuti turna­men di luar negeri.

Amali mengakui, beberapa pengurus cabor telah meng­hubunginya untuk meminta saran terkait pengiriman at­letnya ke luar negeri maupun pelaksanaan kegiatan-kegia­tan olahraga lainnya. Salah satu yang meminta pe­tunjuknya ialah Ketua Umum PSSI M Iriawan.

”Saya juga barusan menda­pat pertanyaan dari Ketua Umum PSSI. Tentu saya akan tanyakan kepada yang me­miliki otoritas dan dalam hal ini adalah Kemenkes, sekali­gus meminta arahan,” katanya, Senin (2/3).

Amali kemudian menegas­kan, jangan sampai kepanikan menganggu semua program yang sedang dijalankan oleh para pengurus cabor di Indo­nesia. ”Kami akan kirim surat resmi ke Kemenkes untuk meminta arahan. Baik kegia­tan dalam negeri maupun keikutsertaan atlet di luar dan yang penting jangan panik, karena kepanikan akan mem­buat pengurusannya tambah kacau,” terangnya.

Dia mengakui, kekhawatiran memang ada apalagi ini sudah menjadi bencana di dunia. Ba­nyak negara besar di Asia, Eropa, sampai Amerika, virus sudah ada warga negaranya yang ter­kena wabah ini. ”(Khawatir?, red) Sudah pasti, dari kemarin malah, tetapi saya kira pemerintah sudah antisipasi,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan