Memang terlihat di video itu: mereka yang telah hadir di aula banyak yang memakai jas dan dasi. Maka saat Nadiem masuk dengan penampilan seperti itu terasa sekali urakannya.
Saya hampir memberanikan diri kirim WA ke Nadiem. Saya ingin mengatakan menantang: heboh-heboh seperti itu lebih baik tidak perlu pelektor rektor. Kenapa harus ada pelantikan?
Waktu saya menjadi sesuatu dulu, saya hapus kebiasaan acara pelantikan dirut BUMN. Buang-buang waktu. Yang penting kan surat pengangkatannya. Dengan surat pengangkatan itu, seorang direksi sudah bisa bekerja. Toh, di situ sudah tanggal mulai harus sudah mulai.
Maka selama tiga tahun itu tidak pernah ada acara pelantikan direksi BUMN.
Tapi saya urungkan rencana kirim WA ke Nadiem itu. Pekerjaan Menteri itu –apalagi Mendiknas– luar biasa banyak. Saya tidak mau menambah pekerjaan itu. Saya khawatir Nadiem langsung ditariknya dan menit itu juga membalas WA saya –seperti yang ia lakukan sebelumnya
Biarlah Nadiem menyetujuinya sendiri. Lalu ambil langkah tentang penampilan barunya. Ia sudah dewasa. Cerdas pula. Ia tahu apa yang harus dilakukannya.
Saat saya melihat video Nadiem dengan pakaian yang necis –saat saya meluncurkan program Kampus Merdeka – saya tidak menyesal mengurungkan pengiriman WA dulu itu.
Setelah melihat video Prof. Yudian soal Nadiem itu, saya menjadi tidak mudah terkejut. Khusus kompilasi medsos heboh lagi soal ucapan dia tentang agama dan Pancasila.
Saat ini saya baru tahu bahwa dia sudah memiliki jabatan baru: Kepala BPIP. Saya selalu lupa apa kepanjangan singkatan itu –tapi saya tahu pokoknya tentang Pancasila. Yakni lembaga yang paling tahu dan paling harus menegakkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Dia memang kelihatan harus mati-matikan di jabatannya itu. Para koleganya di dunia pendidikan tahu: Dia sangat ingin menjadi menteri agama. Ia sangat siap untuk itu.
Selain teman-teman juga tahu dia sangat dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dia juga pernah hadir dan memberi ceramah di forum kongres partai itu. Yang isi ceramahnya juga soal Pancasila –menurut jalan pikiran beliau. Orang seperti Megawati sangat tertarik dengan jalan pikiran Prof. Yudian.