CIMAHI – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cimahi mendapat jatah 16 ribu keping blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia.
Kepala Bidang Pendataan dan Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Kota Cimahi Ade Hidasyah mengatakan, dari total 16 ribu keping blanko yang diterima itu, 7 ribu keping di antaranya sudah digunakan untuk mencetak E-KTP pemula dan pemohon lainnya.
“Alhamdulilah sudah ada sejak sebulan lalu. Sudah terpakai untuk pemohon pemula 3 ribu per bulan dan penggantian hilang, rusak, ganti elemen data serta kedatangan baru tercetak 4 ribu,” ujar Ade saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Selasa (11/2).
Artinya, kata Ade, blanko yang tersisa saat ini tinggal 9 ribu keping blanko yang akan digunakan untuk mencetak E-KTP pemohon. “Kita sudah mengajukan tahun ini 72 ribu keping. Kalau sisa yang ada sekarang InyaAlloh cukup untuk 2 bulan,” ucapnya.
Ade mengungkapkan, daftar tunggu cetak E-KTP atau Print Ready Record (PRR) dari September hingga Desember 2019 mencapai 14 ribu. Blanko yang tersisa akan diperuntukan bagi pemohon pemula atau yang baru berusia 17 tahun.
Dalam sehari, terang Ade, pemohon pemula yang mengajukan pembuatan E-KTP mencapai 70 orang per hari. Sedangkan sisanya pengajuan kasus biometrik (data ganda) sebanyak 12 orang per hari.
Kemudian kedatangan yang mencapai 80 pemohon per hari, ganti status (elemen data) sebanyak 35 per hari hingga pindah antardalam Kota Cimahi sebanyak 20 pemohon per hari.
“Diprioritaskan untuk pemohon pemula sama pemohon mendesak, misal untuk yang akan pergi ke luar negeri. Tapi yang KTP-nya rusak dan sebagainya dalam daftar tunggu tetap kita layani,” jelasnya.
Ade melanjutkan, untuk meningkatkan pelayanan pembuatan KTP-el, pihaknya sejak Januari sudah membuka layanan dihari libur Sabtu dan Minggu, yang dimulai pukul 08.00-16.00 WIB.
“Kita masih buka pelayanan Sabtu-Minggu sampai Juni mendatang,” ucapnya.
Ia mengatakan, dibukanya pelayanan akhir pekan itu sebagai upaya percepatan pelayanan. Namun, pelayanan itu, kata dia, disesuaikan dengan Sumber Daya Manusia (SDM), blanko hingga server (jaringan).
“Kalau misalnya jaringan sedang bermasalah kan kita