CIMAHI – Sejumlah Warga negara Indonesia (WNI) yang hingga saat ini masih berada di sejumlah wilayah Tiongkok, termasuk Wuhan hingga saat ini belum bisa dievakuasi. Mereka masih terisolasi atas ditutupnya sejumlah kota oleh pemerintah Tiongkok akibat persebaran virus Corona.
Presiden RI, Joko Widodo mengatakan, pemerintah memiliki opsi untuk melakukan evakuasi WNI yang berada di 15 kota yang terpapar virus corona, namun belum bisa mengambil tindakan. Hal ini dikarenakan, ke-15 kota tersebut masih tertutup akibat penyebaran virus corona yang semakin intensif.
“Yang berkaitan evakuasi WNI yang ada di Wuhan dan 15 kota lain yang di lock tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi, tapi sekali lagi kota-kota itu masih dikunci,” ucap Jokowi usai berkunjung ke Cimahi Techno Park Rabu (29/1/2020).
Dengan ditutupnya 15 kota di Tiongkok , besar kemungkinan masyarakat khususnya WNI baik mahasiswa maupun masyarakat Indonesia yang berada di sana akan mengalami kesulitan dari segi logistik. “Ini nanti mungkin dalam 4-5 hari ini urusan logistik yang akan dicarikan solusi,” ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi menerangkan, sebelum ada tindakan, hal paling penting dilakukan saat ini adalah menjalin komunikasi dengan para WNI yang terisolir di 15 kota tersebut untuk memantau kondisinya.
“Yang paling penting komunikasi antara KBRI dengan mahasiswa dan masyarakat yang ada disana selalu terjalin dengan baik,” ucapnya.
Sebagai upaya mencegah penyebaran virus yang telah teridentifikasi berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan, dia mengimbau, masyarakat Indonesia supaya tetap waspada dan berhati-hati dengan penyebaran virus corona ini.
“Sudah berkali-kali saya sampaikan yang paling penting kita waspada, hati-hati,” tandasnya.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri per Selasa (28/1), terdapat 100 WNI di Wuhan, yang terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain. Sedangkan, di Provinsi Hubei secara keseluruhan terdapat 243 WNI. (mg3)