BANDUNG – Sejak dikembangkan pada 2015 lalu, Kota Bandung telah memiliki 143 Kawasan Bebas Sampah (KBS). Selain itu, Kota Bandung telah memiliki 467 bank sampah yang disebar untuk mendukung Program Pemkot Bandung, Kang Pisman.
Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas dan Edukasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Syahriani mengatakan, saat ini ada 143 Kawasan Bebas Sampah (KBS) di Kota Bandung sejak dibentuk pada 2015 lalu. Target KBS tahun 2018 dan 2019 itu 30 Kecamatan harus ada satu RW.
”Sedangkan tahun ini Pak walikota ingin setiap Kelurahan, satu KBS,” kata Syahriani saat menjadi narasumber Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (21/01).
Selain KBS, Syahriani menuturkan ada 467 Bank Sampah (BS) yang ada di tingkat RW, Kecamatan, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebar di seluruh Kota Bandung. ”Sedangkan untuk BS Induk itu ada dua, milik PD Kebersihan dam Hijau Lestari, BS ini juga diharapkan berkontribusi dalam pengurangan sampah di Kota Bandung yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” katanya.
Terkait pengelolaan sampah, DLHK sudah mulai membangun TPS 3R, karena tidak bisa memaksakan masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya jika tidak ada sarana dan prasarananya. ”Ada beberapa pusat daur ulang yang dibangun juga, terlebih target pada tahun 2020 ini Kang Pisman juga akan lebih terintegrasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bagian Humas PD Kebersihan, Asep Koswara mengatakan PD Kebersihan memiliki bank sampah bernama Resik. Kini telah memiliki sekitar 3.300 nasabah. ”Kita ada 130 unit BS cabang yang ada di Kota Bandung tersebar seperti di RW, kelurahan, kecamatan, lingkungan pendidikan, mal, hotel, termasuk yang ada di Pemerintah Kota Bandung,” pungkasnya. (rls/ziz)