BANDUNG – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengingatkan kepada masyarakat dan seluruh peternak sapi di Jawa Barat untuk mewaspadai hewan sapi yang terjangkiti penyakit Antrak. Kendati begitu, pihaknya belum menemukan kasus Antraks pada hewan ternak maupun manusia di Jabar.
“Sejauh ini belum ada hewan yang terdeteksi mengidap antraks, mudah-mudahan tidak ada, terhadap manusianya juga tidak ada, tapi kita harus tetap waspada,” kata Berli saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (18/1).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI sudah memperingatkan Jawa Tengah dan Jawa Timur soal potensi penyebaran bakteri antraks. Bahkan, Ditjen Pencegahan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI menyebut antraks sudah masuk Kejadian Luar Biasa di Jateng.
Guna mencegah penyebaran penyakit antraks, Dinkes Jabar tengah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan Dinas Perternakan, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memeriksa kesehatan hewan ternak, khususnya sapi, sebelum masuk pasar.
“Antisipasi kami berkoordinasi dengan Dinas peternakan dan Disperindag, kami ingin pastikan hewan ternak, khususnya sapi, tak terpapar bakteri antraks,” ucap Berli.
Kemudian, kata Berli, pihaknya akan melakukan operasi pasar. Nantinya, Dinkes Jabar bakal melakukan sampel pada daging, terutama sapi, di pasar. Jika ada sampel yang mengandung bakteri antraks, pihaknya akan menarik daging tersebut dari pasar.
“Kita kunjungi pasar-pasar terutama yang menjual daging sapi, kemudian kita lakukan uji tes daging yang dijual ke masyarakat,” katanya. (mg1/yan).