BANDUNG – Helatan akbar Pelantikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Masa Bhakti 2019-2022 ini memang cukup berbeda dan tergolong luar biasa. Selain terselenggara dengan meriah, acara yang digelar Rabu (15/1/2020) di Ballroom Hotel Raffles Jakarta tersebut pun dihadiri banyak para menteri dan para tokoh nasional.
Tidak terkecuali dengan para alumnus HIPMI yang menjadi tokoh nasional. Seperti halnya, Erik Tohir,
Bahlil lahadalia, Abdul latief, Agung laksono, Sarip, Bambang Riyadi, Adiputra, Bambang Wiyogo, Haryadi B Sukamdani, Lutfi, Sandiaga Uno, Erwin Aksa, Raja Sapta Oktohari.
Namun demikian ada satu hal yang cukup spesial diacara pelantikan BPP HIPMI tersebut. Yakni dengan hadirnya sosok Presiden RI Joko Widodo. Tentunya kehadiran orang nomor satu di Indonesia ini menjadikan acara menjadi lebih spesial dan meriah.
Tidak hanya itu saja, kemeriahan pelatikan BPP HIPMI 2019-2022 tersebut tampak berbeda, karena diwarnai dengan banyaknya para srikandi di jajaran ke pengurusan Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H.Maming ini.
Nuansa baru tersebut pun terlihat dari hadirnya Srikandi muda dari Kota Cimahi Jawa Barat, yakni Nisa Rinjani.
Pengusaha perempuan yang sempat menjadi Ketua umum BPC HIPMI Cimahi pada masa bhakti 2014-2017 ini kini duduk menjadi salah seorang pengurus di BPP HIPMI. Tentunya hal tersebut sangatlah membanggakan, terlebih baru kali ini ada sosok perempuan dari Cimahi yang duduk dan menjadi pengurus BPP HIPMI.
Terkait itu Nisa Rinjani pun sangat mengapresiasi dan bersyukur dirinya bisa masuk bergabung dalam jajaran kepengurusan BPP HIPMI yang dinahkodai oleh Mardani H.Maming.
Dirinya tidak menduga akan masuk pada jajaran pengurus BPP HIPMI. Terlebih selama ini keterwakilan perempuan dan daerah khususnya dari Cimahi di BPP HIPMI jarang terjadi.
“Tentunya saya sangat senang dan mengapresiasi dengan kebijakan yang dilakukan Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H.Maming bersama tim formatur, yang banyak melibatkan keterwakilan perempuan pada jajaran kepengurusan BPP HIPMI sekarang ini,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini keterwakilan perempuan, apalagi dari BPC / daerah memang cukup minim di jajaran kepengurusan. Mengingat HIPMI yang memang di dominasi oleh para pengusaha pria.