SOREANG — Untuk mengantisipasi bencana alam di wilayah Kabupaten Bandung, ratusan personel tim gabungan menggelar apel siaga dan melaksanakan simulasi penanggulangan bencana alam di halaman Mapolres Bandung, Rabu (8/1).
Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, bahwa apel kesiagaan tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam di wilayah Kabupaten Bandung. Sebab, sejak Desember 2019 hingga saat ini masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
”Apabila bencana terjadi tim gabungan akan langsung melakukan pergerakan ke lokasi bencana dan menangani secepatnya. Oleh karena itu, dari Polresta Bandung menyiagakan sebanyak 400 personil, ditambah personil gabungan dari TNI, BPBD, Satpol PP, Tagana dan Basarnas,” kata Hendra saat memberikan keterangan usai apel siaga.
Hendra menjelaskan, selain menyiagakan personel gabungan, pihaknya juga menyiapkan peralatan untuk penanganan kebencanaan. ”Peralatan kami siap, ada perahu, alat potong gergaji mesin, pompa air, dan logistik lainnya. Ada juga dapur umumz kendaraan-kendaraan dan sarana prasarana lainnya,” jelasnya.
Menurutnya, setiap tahun banjir selalu melanda di sejumlah wilayah yang berada di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang. Namun, katanya, semenjak beroperasinya Curug Jompong di Margaasih, sekarang tidak terjadi lagi banjir yang menggenangi di wilayah tersebut. ”Mudah-mudahan dengan beroperasinya Curug Jompong di Margaasih, banjir yang setiap tahun menggenang di Kabupaten Bandung bisa di kendalikan atau tidak ada lagi,”akunya.
Hendra mengimbau kepada masyarakat, agar bersama-sama mencermati bahwa inten hujan semakin tinggi. ”Manakala warga masyarakat yang melewati daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan dan semoga kita semua diberikan perlindungan oleh Allah SWT,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohara mengatakan, bahwa pihaknya bersama tim gabungan sudah memetakan wilayah bencana di Kabupaten Bandung. Karena wilayah Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana alam.
”Sebagai bentuk respon dari kami sudah menetapkan status siaga darurat bencana, mulai dari Tanggal 13 Desember 2019 sampai Tanggal 31 Mei 2020, pasalnya wilayah Kabupaten Bandung sering terjadi bencana, seperi puting angin beliung, longsor, gempa bumi dan kebakaran,” jelasnya.
Adjo sapaan akrab Kalak BPBD Kabupaten Bandung, mengakui bahwa pihaknya mengantisipasi bencana banjir bandang. Karena, banjir bandang sulit diprediksi, tidak seperti banjir genangan yang kerap terjadi di kawasan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang.