DEPOK – Hujan yang mengguyur Kota Depok selama sepanjang malam pergantian tahun 2019 menuju 2020 tidak hanya membuat banjir jalan dan pemukiman warga. Bahkan, Kantor Sekretariat KPU Kota Depok ikut terendam, Rabu (1/1).
Diketahui, kantor lembaga mencetak pemimpin di Kota Sejuta Maulid ini, serta berkontribusi dalam menyukseskan Pileg tingkat Provinsi Jawa Barat, RI dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, pada awal 2020 ini mengalami banjir terparah selama 15 tahun lebih mengontrak di Jalan Kartini Raya Nomor 19, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas.
“Salah satu instansi yang dirugikan akibat banjir ini KPU Kota Depok, kantor kami mengalami kebanjiran,” kata Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna kseperti yang dilansir Radar Depok. Kamis, (2/1).
Berdasarkan laporan dari sekuriti yang berjaga, sejak pagi Kantor Sekretariat KPU Kota Depok tergenang air hingga semata kaki. Nana mengungkapkan, sebenarnya tiap hujan lebat, kantornya memang kerap tergenang. Namun, untuk kali ini sejak mengontrak 15 tahun lebih, kondisi genangannya lebih parah.
“Air sampai masuk ke ruangan, kemudian saya langsung menginstruksikan teman-teman securiti dan staf yang ada dikantor untuk menyelamatkan arsip di lantai, jangan sampai rusak kena air dan tercecer, meski ada beberapa yang tidak bisa diselamatkan,” ungkap Nana.
Sebab, sambung Nana, di akhir tahun pihaknya memang sedang membuat laporan tutup buku, seperti laporan SPJ dan lainnya, berkas-berkasnya dikeluarkan dan karena keterbatasan ruangan, akhirnya dokumen itu ada yang ditaruh di lantai.
“Tapi Alhamdulillah, arsip-arsip yang rusak itu tidak terlalu urgent dan masih bisa di recoveri, karena tiap arsip dilakukan digitalisasi dan pihaknya memiliki backup terhadap arsip yang rusak,” sambungnya.
Yang menjadi kekhawatiran KPU Kota Depok, Nana melanjutkan, ketika ada tahapan yang dilaksanakan di kantor sekretariat, tetapi kantor kembali diterjang banjir dan dianggap pelayanan lembaga penyelenggara Pemilu di tingkat Kota Depok tidak maksimal.
“Kami khawatir betul jika pelayanan kami terhadap even dan tahapan Pilkada ini tidak maksimal, karena memang keadaan kantornya begitu, ya mau tidak mau. Misalnya, saat tanggal pencalonan hujan deras, pasti akan merasakan para calon itu,” lanjutnya.