JAKARTA – Untuk menumbuhkan kecintaan pada budaya bangsa sendiri dan agar bisa menandingi dasyatnya budaya luar, serta agar budaya sendiri tidak asing di negeri sendiri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim meminta Dirjen Kebudayaan untuk memperbanyak program dan kegiatan yang menyentuh generasi milenial.
Pesan tersebut dikatakan Nadiem, dalam upacara Pelantikan Pejabat Tinggi Madya di Lingkungan Kemendikbud. Dalam acara tersebut tampak Hilmar Farid ikut dilantik, karena kembali menjabat sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam acara yang digelar Senin (16/12) tersebut, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan akan memaksimalkan penggunaan media baru dalam mengenalkan dan mendekatkan kebudayaan Indonesia kepada generasi milenial.
”Teknologi digital akan sangat menonjol karena itu media yang paling dominan sekarang untuk anak-anak muda. Apalagi tadi Pak Menteri secara khusus menyebut milenial. Ini akan jadi pengkhususan di program (kebudayaan) kita,” kata Hilmar.
Dia berjanji Kemendikbud akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan festival budaya di daerah-daerah maupun tingkat nasional.
”Standarnya kita ambil ya standar Asia paling enggak,” katanya.
Untuk itu, Hilmar pun berencana akan melakukan pemusatan sumber daya di bidang kebudayaan untuk sekitar tujuh kegiatan atau event budaya dalam setahun yang akan langsung menerima intervensi dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendikbud.
Menurut Hilmar, perhatian generasi milenial terhadap kebudayaan Indonesia cukup bervariasi. Dia menyebutkan, salah satu objek budaya yang mendapatkan perhatian cukup besar dari generasi milenial adalah cagar budaya.
”Dan itu juga ada kaitannya dengan media sosial, instagramable atau enggak, jadi ada kegiatan-kegiatan berbentuk tertentu yang sangat menarik, ada juga yang belum. Nah, itu tentu kita enggak bisa mengatur selera orang,” tuturnya.
Dijelaskannya, perhatian generasi milenial terhadap kebudayaan kadang terhalang oleh akses informasi yang terbatas dalam mengenal produk atau karya budaya. Bahkan, pada warisan budaya yang sudah ditetapkan pemerintah.
Oleh karena itu ke depan Kemendikbud akan fokus juga terhadap fasilitas informasi yang mudah diakses dan mudah dimengerti oleh generasi milenial.
”Jadi ke depan kita akan lebih sering muncul dalam bentuk yang sifatnya informatif. Selama ini kan di media kalau ada kebijakan, kayanya masyarakat bukan mencari kebijakan, tapi lebih senang mencari produk atau karya budaya, dan itu yang akan kita perbanyak,” jelasnya.