Kepercayaan Aji kepada Rian bisa dikatakan sebuah perjudian. Pemain 20 tahun itu baru bergabung bersama tim beberapa hari saja. Dia baru kembali dari membela timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2019 bersama Osvaldo Haay.
Mantan pelatih Persela Lamongan tersebut membenarkan soal perjudian itu. Dia awalnya sedikit ragu memindahkan Rian dari tengah ke sayap. Apalagi, Ruben sempat memaksa main walau kondisinya tidak fit.
“Tapi, saya berpikir lagi, tidak bagus dan merugikan tim kalau Ruben diganti saat pertandingan,” tuturnya. “Slot pergantian pemain akan berkurang. Akhirnya saya pilih Rian. Kebetulan posisi Riko di situ juga. Jadi, cukup efektif,” katanya.
Rian sempat terkejut ketika langsung dimainkan melawan Persija. Padahal, dia baru bergabung dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tim terlebih dahulu. “Meeting awal Kakak Ruben main, tiba-tiba tadi pagi saya diminta jadi bek kiri. Saya siap saja apa yang diminta oleh coach,” ungkap Rian.
Jebolan klub internal Indonesia Muda itu bersyukur bisa mendapat poin penuh di kandang Persija. Poin yang membuat Persebaya terus menjaga asa untuk tampil di kancah Asia. Kini, Persebaya berada di peringkat ketiga klasemen sementara. “Semoga ke depan saya dan tim bisa konsisten dan lebih baik,” harapnya.
Sementara itu, pelatih Persija Edson Tavares kecewa dengan hasil pertandingan tadi malam. Bukan hanya kehilangan poin di kandang. Kekalahan juga terasa sangat menyakitkan karena ini merupakan laga kandang terakhir bagi Bambang Pamungkas. “Kami tidak bisa memberikan kemenangan untuknya. Kami tidak memainkan sepak bola yang baik sepanjang pertandingan,” keluh Tavares. (jppn/drx)