BANDUNG– Memasuki musim hujan, sebanyak 67 titik banjir menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, titik tersebut berada di antaranya di Jalan Pahlawan, Jalan Martadinata, Jalan Pasteur , Jalan Gatot Subroto, Jalan Ahmad Yani, Jalan Neptunus, Jalan Suka Galih, Gang Tresna Asih, Jalan Astana Anyar dan Jalan Mandala.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat terkait penanganan banjir yang belum optimal. Diakuinya, banjir itu turun karena tidak bisa diprediksi.
“Banjir ini tidak bisa diprediksi, namun tetap mang Oded menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan akan menata lebih baik lagi,” kata Oded di Pendopo, Sabtu (14/12).
Oded memastikan, pemerintah akan terus berupaya maksimal dengan menata persoalan banjir tersebut melalui program kolam retensi dan penanaman pohon.
“Kita sebagai manusia tentu saja terus berupaya bagaimana menata atau memanajemen tentang adanya air hujan malalui program-program seperti penambahan kolam retensi dan tanaman pohon,” terangnya.
Disisi lain, Oded juga memandang turunnya hujan merupakan berkah yang diberikan Tuhan dan berdoa jangan sampai menjadi musibah.
Kepala DPU Kota Bandung, Didi Ruswandi menambahkan, banjir terjadi karena hujan deras beberapa waktu terakhir mengguyur Kota Bandung. Sampah menjadi alasan dasar menyumbat saluran air sehingga menjadi genangan hingga ke tengah jalan.
“Pertama hujan besar, kedua ada beberapa titik penyebabnya sumbatan dari sampah,” kata Didi belum lama ini.
Diantara beberapa titik banjir, yang terparah terjadi di Jalan Sukajadi. Menurut Didi, kondisi genangan air sampai menutupi ban mobil dan ban sepeda motor yang melintas kawasan itu. (mg2/drx)