BANDUNG– Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menjamin insentif bagi guru honorer untuk triwulan IV akan segera cair. Kepala Bidang (Kabid) Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P3TK) pada Disdik Kota Bandung, Edi Suparjoto mengungkapkan, belum bisa dicairkannya insentif untuk triwulan IV lantaran terkendala perubahan regulasi, sehingga diperlukan penyesuaian aturan.
“Sebenarnya tidak ada kendala, hanya pada validasi dan verifikasi data saja. Jadi datanya tidak bisa yang baru masuk ingin dapat begitu (insentif), karena aturannya tahun Dapodik,” kata Edi kepada Jabar Ekspres ditemui di Hotel Baltika, Selasa (26/11).
Edi menambahkan, insentif bagi guru honorer untuk tahun 2019 dialokasikan sebesar Rp 128 miliar. Anggaran tersebut terbagi dua, sebanyak Rp 121 miliar untuk guru honorer yang masuk pada kategori kriteria pendidikan mutu. Sementara, sisanya Rp 7 miliar untuk guru honorer yang tidak masuk kriteria. “Anggaran itu (insentif) untuk 10.668 guru honorer dari total jumlah guru honorer di Kota Bandung mencapai 12.431 guru,” terangnya.
Edi menyatakan, dalam PP 74 tahun 2008, tentang guru disebutkan bahwa guru harus mampu mewujudkan visi penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip profesionalitas. “Insentif bagi guru honorer ini diberikan bagi guru baik yang belum S1 dan yang kurang dari 24 jam mengajar dengan catatan sudah mengabdi minimal 2 tahun,” ungkapnya.
Edi menyebutkan, hingga November ini tingkat penyerapan anggaran untuk intensif guru diangka 75 persen. “Triwulan IV dalam proses pencairan, bedanya yang guru honorer non kriteria hanya dapat 6 bulan. Sementara guru yang masuk kriteria mendapat selama 12 bulan,” ungkapnya.
Edi juga meminta kepada para guru untuk tetap bersabar lantaran saat ini proses pencairan tengah dilakukan. Pencairan honorarium ini juga dilakukan pertiga bulan sekali.
Sementara, Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Aries Supriatna menjelaskan, saat ini nasib guru honorer di Kota Bandung mulai mendapatkan perhatian serius dari pemandu kebijakan.
DPRD Kota Bandung mendorong Pemkot Bandung agar terus meningkatkan kepeduliannya terhadap guru honorer di kota kembang ini.
“Guru honorer sudah banyak berkuntribusi buat pendidikan di Kota Bandung, tinggal sekarang bagaimana meningkatkan perhatian kepada mereka,” ujarnya.