NGAMPRAH– Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan untuk penanganan kemiskinan sebesar Rp 6,3 miliar untuk Kabupaten Bandung Barat (KBB). Bantuan tersebut salah satunya berada di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta sebesar Rp 2,65 miliar. Bantuan tersebut juga diberikan seiring dengan rencana pengembangan Mekarwangi sebagai desa wisata.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial KBB, Abun Bunyamin menyatakan, bantuan tersebut diberikan pada akhir pekan lalu. “Jadi kawasan Desa Mekarwangi ini menjadi wilayah pengembangan destinasi yang mendapat perhatian dari pusat khsusunya untuk penangan kemiskinan,” kata Abun di Ngamprah, Senin (25/11).
Abun menyebutkan, bantuan tersebut terdiri atas perbaikan rumah tak layak huni (rutilahu) sebesar Rp 2,25 miliar untuk 150 keluarga, masing-masing Rp 15 juta. Lalu, bantuan pembangunan sarana lingkungan seperti MCK dan jalan setapak di dua lokasi senilai Rp 100 juta. Dan, bantuan kelompok usaha bersama masing-masing Rp 20 juta untuk 15 kelompok.
Sesuai dengan aturannya, bantuan tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang. Namun, berupa bahan bangunan untuk perbaikan rutilahu dan sarana lingkungan, serta barang-baranguntuk membangun usaha.
“Selain itu, berbagai bantuan lainnya juga diberikan untuk Desa Mekarwangi berupa pembinaan dan penyuluhan dari berbagai dinas terkait,” katanya.
Secara keseluruhan, bantuan Kemensos tahun ini untuk perbaikan 245 rumah tak layak huni, bantuan untuk 134 kelompok usaha bersama, serta bantuan perbaikan sarana lingkungan di 2 lokasi.
Dari sejumlah bantuan dari Kemensos tersebut, Desa Mekarwangi mendapatkan alokasi anggaran yang paling besar. Hal ini disebabkan bantuan pusat kini terintegrasi dengan pengembangan desa wisata. Di desa ini, terdapat potensi agrowisata berupa perkebunan kopi dan juga merupakan daerah sentra madu.
“Sesuai agenda Pak Bupati, ada 10 desa wisata yang akan dikembangkan. Jadi tahun-tahun berikutnya, bantuan pusat akan diarahkan ke desa-desa wisata tersebut,” tuturnya.
Meski demikian, dia mengakui, bantuan dari pusat belum bisa menyentuh semua kebutuhan di KBB untuk menangani kemiskinan. Untuk itu, sisanya akan diupayakan dari sumber bantuan lain. “Kita juga akan mengoptimalkan agar bantuan juga bisa datang dari dana CSR perusahaan dan instansi lainnya,” pungkasnya. (drx)