JAKARTA – Sedikitnya 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Data ini terakumulasi hingga November 2019. Sementara, perkiraan prevalensi keseluruhan adalah 0,1% di seluruh negeri, dengan pengecualian Provinsi Papua, di mana angka epidemik diperkirakan mencapai 2,4%, dan cara penularan utamanya melalui hubungan seksual tanpa menggunakan pelindung (kondom).
Sementara jumlah kasus kematian akibat AIDS mencapai 5.500 jiwa (data hingga 2019). Epidemi tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan pengguna obat terlarang melalui jarum suntik dan pasangan intimnya, orang yang berkecimpung dalam kegiatan prostitusi dan pelanggan mereka, dan pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria.
Ketua Umum Kelompok Studi lnfeksi Menular Seksual Indonesia (KSIMSI) Hanny Nilasarimenyebutkan, Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah salah satu pintu masuk penularan HIV/AIDS. Selama ini usaha pencegahan telah dilakukan melalui kampanye dan edukasi pada populasi sehat terutama pada remaja.
“Menahan diri untuk tidak berisiko IMS merupakan hal wajib yang perlu digaungkan, agar bangsa Indonesia sehat dan menghasilkan generasi yang kuat,” kata Hanny, kemarin (21/11).
Hasil survei ini mengindikasikan bahwa terdapat aspek tabu dan stigma yang masih menjadi tantangan terbesar di kalangan tiga profil konsumen saat membicarakan kesehatan reproduksi dan edukasi seksual. Sehingga tidak mengherangkan ditemukan sejumlah miskonsepsi pada penyakit menular seksual (PMS) khususnya HlV/AlDS seperti lebih dari 50% responden anak muda, orangtua, dan pasangan menikah percaya bahwa berciuman mampu menularkan penyakit HlV/AIDS.
HIV adalah virus yang ditularkan dari orang ke orang. Seiring waktu, HIV menghancurkan jenis sel penting dalam sistem kekebalan tubuh (disebut sel CD4 atau sel T) yang membantu melindungi kita dari infeksi. Ketika tubuh tidak memiliki cukup sel CD4 ini, tubuh tidak dapat melawan infeksi seperti biasanya.
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan yang dilakukan HIV pada sistem kekebalan tubuh. Seseorang menderita AIDS saat mendapat infeksi berbahaya atau memiliki jumlah CD4 yang sangat rendah. AIDS adalah tahap paling serius dari HIV, dan bisa menyebabkan kematian.
Tanpa pengobatan, biasanya dibutuhkan sekitar 10 tahun bagi seseorang dengan HIV untuk mengembangkan AIDS. Pengobatan memperlambat kerusakan yang disebabkan oleh virus dan dapat membantu orang tetap sehat selama beberapa dekade.