BANDUNG – Mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran menyelenggarakan kegiatan “West Java Diplomacy Fair 2019”, (WEJAPLO Fair 2019) dengan tema “Discovering West Java’s Potentials in a Globalizing World”.
Ketua Porgram studi HI Unpad Dadan Suryadipura S.IP., M.Ipol mengatakan acara ini merupakan kegiatan praktikum pertama kolaborasi dosen dan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional.
”Kegiatan ini kolaborasi seluruh angkatan dan pertama kali dilaksanakan, ini juga sekaligus praktikum integritas semua angkatan,” kata Dadan di Gedung Pascasarjana Universitas Padjajaran, Jalan Depati Ukur, Bandung, Sabtu (16/11).
Sekitar 430 mahasiswa HI FISIPOL UNPAD dari seluruh angkatan mulai dari angkatan 2016, 2017, 2018,2019 dan 2020 menampilkan diplomasi melalui stand mewakili lima studi kawasan yang terdiri dari kawasan Eropa, Amerika, Afrika, Asia Fasifik, dan Timur Tengah, yang mana mencakup 26 negara dianatarnya, Australia, Swedia, Meksiko, Amerika, Palestina, dan masih lagi lainnya.
”Untuk angkatan 2016 mengadakan West Java Diplomacy di Granusi, untuk angkatan 2017 kegiatan Festival Kopi dan 2018 dan 2019 di selasar jalan, khusus angkatan 2020 cukup mobiling terlebih dulu karena baru juga,” jelasnya.
Bagi angkatan 2016 sedang menjalankan praktikum diplomasi publik dan pararel diplomasi, sebab mereka telah dianggap advance atas mata kuliah yang selama ini dipelajari.
”Bagian praktikum itu bagaimana mereka memenejerial lima kawasan tadi,” bebernya.
Selain itu sebagai civitas akademika, lanjutnya, Unpad memberikan beasiswa kepada pelajar di Jawa Barat untuk kuliah ditempatnya. Hal tersebut untuk mengangkat Jabar di kancah internasional.
”Kami berharap acara ini sebagai pilot project dalam mengajak wilayah Jawa Barat kerjasama pendidikan. Kerjasama pendidikan ini misalkan bersama pemerintah daerah memberikan kesempatan pada mahasiswa berlatar HI Unpad, misalkan mengembangkan sister city, menginisiasi pariwisata,” terangnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, pada kesempatan West Java Diplomacy (Wejaplo) ini, mahasiswa Unpad menginginkan Kopi Preanger Jawa Barat dan sejenis kopi lain memiliki pasar internasional.
Dadan menilai, kopi preanger selama ini cukup diminati dan sangat mashur, tetapi tidak berdampak bagi kesejahteraan petani itu sendiri. Dia menambahkan, penilainnya ada yang salah dalam struktur ekonomi saat ini.